Find Us On Social Media :

Kanker Serviks di Indonesia, Peringkat Dua Penyebab Kematian Perempuan, Bisa Diatasi dengan Deteksi Dini dan Imunisasi

Deteksi dini menjadi kunci mengatasi kanker serviks, dengan 80% hingga 90% kemungkinan kesembuhan.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Menkes Budi merinci dua program utama.

Program pertama melibatkan imunisasi HPV untuk anak-anak kelas 5 dan 6 SD serta remaja.

Setelahnya, program kedua akan mencakup produksi lebih banyak vaksin HPV, mengingat ketersediaannya masih jauh dari memadai dibandingkan dengan jumlah penerima vaksin.

Menkes Budi menyebutkan adanya vaksin HPV, seperti Nusagard, sebagai langkah positif.

Namun, ia juga mengakui bahwa harganya mahal karena ketersediaan vaksin tidak sebanding dengan populasi yang ada di Indonesia.

Oleh karena itu, harapannya adalah meningkatkan produksi vaksin di Bio Farma agar lebih banyak lagi yang dapat diakses masyarakat.

Menurut Menkes Budi, perkembangan teknologi deteksi dini, khususnya dengan pemeriksaan HPV DNA berbasis PCR, merupakan langkah maju.

Oleh karena itu, rencananya adalah menyediakan fasilitas untuk melakukan pemeriksaan HPV DNA dengan menggunakan teknologi PCR guna meningkatkan upaya deteksi dini kanker serviks.

Saat ini, ada 16 provinsi yang akan disediakan fasilitas PCR.

Kementerian Kesehatan memiliki target sebelum tahun 2030 untuk memberikan fasilitas pemeriksaan HPV DNA berbasis PCR di semua kabupaten/kota, sehingga deteksi dini kanker dapat dilakukan secara lebih mudah.

Langkah berikutnya dalam program Kementerian Kesehatan adalah terapi.

Baca Juga: Skrining Kanker Payudara dan Kanker Serviks Bisa Gratis di Puskesmas, Begini Caranya