2. Peregangan
Setelah pemanasan, pastikan melakukan peregangan otot secara menyeluruh.
Fokuskan pada otot-otot utama yang akan digunakan saat berlari, seperti betis, kaki, paha, dan pinggul.
Melakukan peregangan dapat membantu meningkatkan fleksibilitas otot dan mengurangi risiko kram.
3. Atur intensitas lari
Jika kram, hindari meningkatkan intensitas atau jarak lari secara tiba-tiba.
Lebih baik lakukan secara bertahap untuk memberikan waktu bagi otot untuk beradaptasi dan mencegah kelelahan otot yang berlebihan.
4. Beristirahat
Penting untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi tubuh untuk pulih setelah berolahraga.
Jangan ragu untuk mengambil hari istirahat atau mengurangi intensitas latihan jika merasa lelah atau otot terasa tegang.
5. Pijat dan terapi
Jika sering mengalami kram kaki, pertimbangkan untuk melakukan pijat otot atau terapi pemulihan.
Beberapa pijat atau terapi yang bisa dilakukan yakni pijat olahraga, foam rolling, atau terapi bekam untuk meredakan ketegangan otot.
6. Minum air yang cukup
Minum secara teratur untuk menjaga keseimbangan elektrolit di dalam tubuh.
Jika berlari dalam cuaca panas atau berolahraga intensitas tinggi, pertimbangkan untuk minum minuman olahraga yang mengandung elektrolit tambahan. (*)
Baca Juga: Pertolongan Pertama Kaki Terkilir Saat Bulu Tangkis, Ini 6 Hal yang Wajib Dilakukan