Mereka meneliti efek senyawa tersebut pada berat badan, profil lipid, hingga komposisi asam lemak pada tikus.
Hasilnya, chitosan dapat mengurangi risiko kenaikan berat badan dan kadar kolesterol pada tikus percobaan.
Chitosan merupakan senyawa turunan dari deasetilasi kitin yang bisa ditemukan dalam cangkang hewan laut, seperti lobster hingga udang.
Dari situlah, peneliti menyimpulkan bahwa kandungan chitosan dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Dengan begitu, maka risiko masalah kesehatan akibat kolesterol tinggi seperti serangan jantung dan stroke dapat berkurang.
Tak hanya chitosan, kulit udang juga memiliki kandungan serat yang tinggi. Sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi penyerapannya.
Sebuah fakta bahwa kulit udang dapat mengatasi kolesterol. Akan tetapi, tetap perlu berhati-hati saat mengonsumsinya.
Jangan sampai karena ingin menurunkan kolesterol, mengonsumsi udang dengan kulitnya secara berlebihan.
Jumlah yang disarankan untuk konsumsi seafood, termasuk udang, tidak lebih dari 12 ons (340 gram) dalam satu minggu.
Udang maupun jenis seafood yang lain, berpotensi mengandung zat-zat polutan yang dapat menimbulkan masalah jika dikonsumsi berlebihan.
Barengi kebiasaan makan sehat ini dengan olahraga secara teratur, agar kadar kolesterol tetap stabil. (*)
Baca Juga: Hindari Penyebab Penyakit Ginjal, Terapkan Pola Makan Gizi Lengkap Keluarga Sehat