Find Us On Social Media :

Mengabaikan Gizi Lengkap Keluarga Sehat, Ini 5 Bahaya Makan Junk Food Bagi Mental

Konsumsi makanan tidak sesuai gizi lengkap keluarga sehat, berdampak buruk bagi kondisi mental.

GridHEALTH.id - Makanan kurang sehat yang tidak memperhatikan gizi lengkap keluarga sehat, berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan juga mental.

Junk food termasuk salah satu makanan yang tidak sehat, karena tinggi kalori, garam, gula, dan lemak. Sementara nutrisi penting, seperti vitamin dan mineral, jumlahnya tidak mencukupi.

Melansir Health Direct, mengonsuminya terlalu sering dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kronik lainnya.

Sebut saja penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, perlemakan hati, dan beberapa jenis kanker.

Selain itu, konsumsi makanan tidak sehat juga akan mempengaruhi bakteri di sistem pencernaan yang mempengaruhi hormon tubuh dan juga otak.

Ini seiring waktu akan mempengaruhi kondisi emosional dan kesehatan mental seseorang.

Efek Makanan Tidak Sehat Bagi Kesehatan Mental

Dilansir dari Bayside Psychotherapy, berikut adalah beberapa bahaya makanan tidak sehat pada kesehatan mental.

1. Meningkatkan risiko depresi

Makanan tertentu, ketika dimakan secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan signifikan pada neurotransmiter (mengirim sinyal ke otak) di tubuh, yang membuat ketergantungan pada junk food saat sedih.

Makanan cepat saji juga dapat menghambat sinyal neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, hormon bahagia.

Hal ini dapat menyebabkan depresi dan gangguan kesehatan mental yang lainnya.

2. Iritabilitas

Penelitian di Kanada menemukan, makanan cepat saji seringkali membuat orang merasa terburu-buru atau tidak sabar.

Baca Juga: 10 Manfaat Berpelukan Bagi Kesehatan Mental yang Kerap Diabaikan

Peneliti mengatakan, ketika terbiasa dengan kepuasan instan yang didapat dari junk food, seseorang cenderung tidak sabar ketika sesuatu tak berjalan dengan cepat.

3. Kecemasan

Pola makan tidak sehat juga erat kaitannya dengan perasaan cemas dan stres berlebihan.

Makanan tinggi lemak jenuh ataupun lemak trans, dapat menyebabkan peradangan. Sementara karbohidrat refinasi, bisa berujung pada lonjakan gula darah.

Jumlah lemak yang sedikit masih dibutuhkan untuk mengoptimalkan fungsi otak.

Tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, lemak yang bermanfaat justru terbukti meningkatkan perasaan cemas.

Gula dan kafein juga bisa memicu stres jangka pendek, mengakibatkan jatung berdetak cepat, tangan berkeringat, dan pupil mata membesar.

4. Mood swings

Efek makanan tidak sehat bagi kesehatan mental yang lainnya, yakni suasana hati yang mudah berubah.

Para ilmuwan dari Penn State menemukan, makan junk food tidak memperbaiki suasana hati dan justru menunjukkan efek sebaliknya. 

5. Kontrol diri yang rendah

Lemak trans dalam makanan olahan dapat menghalangi otak untuk memahami, apakah sudah cukup makan atau belum.

Hal ini, mengakibatkan pengendalian terhadap diri sendiri berkurang dan meningkatkan kecenderungan makan lebih banyak.

Dalam sebuah penelitian tertentu, asupan kalori meningkat sekitar 500 kalori sehari pada kelompok yang konsumsi makanan ultra-olahan.

Asupan makanan gizi lengkap keluarga sehat bukan hanya menyehatkan tubuh, tapi juga dapat meningkatkan kesehatan mental. (*)

Baca Juga: Jangan Abai, Lakukan Ini Saat Orang Terdekat Alami Body Dysmorphia