GridHEALTH.id – Asam urat adalah kondisi yang seringkali menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi, termasuk betis.
Serangan asam urat terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di sendi yang berasal dari pemecahan purin, suatu senyawa yang ditemukan dalam berbagai makanan.
Untuk mengobati asam urat di betis, diperlukan kombinasi antara perubahan gaya hidup, pengobatan, dan pengelolaan pola makan.
Bagaimana caranya? Berikut ini langkah-langkah selengkapnya.
Cara mengobati asam urat di betis
Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa cara yang dapat membantu mengurangi gejala asam urat di betis.
1. Perubahan pola makan
Pola makan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk mengurangi kadar asam urat dalam tubuh. Beberapa tips diet yang dapat membantu meliputi:
- Hindari makanan tinggi purin: Kurangi konsumsi daging merah, jeroan, makanan laut, dan alkohol yang tinggi purin. Sebagai gantinya, pilih protein nabati seperti tahu dan tempe.
- Konsumsi buah dan sayuran: Buah seperti ceri, stroberi, dan jeruk serta sayuran hijau dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
- Hidrasi yang cukup: Minum banyak air putih untuk membantu mengeluarkan asam urat melalui urine.
2. Penggunaan obat-obatan
Obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi gejala asam urat dan mencegah serangan di masa depan. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep obat yang sesuai, seperti:
- Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS): Obat seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Asam Urat Setelah Makan Daging, Segera Lakukan 8 Hal Ini Agar Kembali Normal
- Kortikosteroid: Obat ini bisa diresepkan jika OAINS tidak efektif, untuk mengurangi peradangan dengan cepat.
- Obat penurun asam urat: Allopurinol dan febuxostat membantu mengurangi produksi asam urat dalam tubuh.
3. Penggunaan kompres
Kompres dingin dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan pada betis akibat asam urat.
Caranya bungkus es batu dengan kain atau gunakan kantong es, lalu tempelkan pada betis yang terasa nyeri selama 15-20 menit beberapa kali sehari.
4. Pengelolaan berat badan
Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko serangan asam urat.
Menurunkan berat badan dengan cara yang sehat dapat membantu mengurangi tekanan pada sendi dan menurunkan kadar asam urat. Fokus pada:
- Diet seimbang: Kurangi kalori berlebih dan konsumsi makanan rendah purin.
- Olahraga teratur: Lakukan aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti jalan kaki atau berenang untuk membantu menurunkan berat badan.
5. Terapi fisik
Terapi fisik dapat membantu memperbaiki fungsi sendi dan mengurangi nyeri.
Seorang terapis fisik dapat memberikan latihan khusus untuk memperkuat otot betis dan meningkatkan fleksibilitas sendi. Beberapa latihan yang bisa dilakukan antara lain:
- Peregangan betis: Lakukan peregangan otot betis secara teratur untuk mencegah kekakuan dan nyeri.
Baca Juga: Obat Asam Urat Alami dari Jeruk, Kesegarannya Ampuh Kurangi Peradangan
- Latihan penguatan: Latihan seperti calf raises (berdiri di ujung jari kaki) dapat membantu memperkuat otot betis.
6. Penggunaan herbal dan suplemen
Beberapa herbal dan suplemen dapat membantu mengurangi kadar asam urat dan nyeri, seperti:
- Kunyit: Mengandung kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi.
- Jahe: Dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri sendi.
- Ekstrak ceri: Dikenal dapat menurunkan kadar asam urat dan mengurangi risiko serangan asam urat.
7. Istirahat yang cukup
Memberikan waktu istirahat yang cukup pada kaki yang mengalami serangan asam urat sangat penting. Hindari aktivitas yang memperparah nyeri dan usahakan untuk:
- Mengangkat kaki: Letakkan kaki yang nyeri di atas bantal untuk membantu mengurangi pembengkakan.
- Kurangi tekanan: Gunakan alas kaki yang nyaman dan hindari berdiri terlalu lama.
Mengobati asam urat di betis memerlukan pendekatan yang holistik, termasuk perubahan pola makan, penggunaan obat-obatan, terapi fisik, dan pengelolaan gaya hidup.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengurangi gejala asam urat dan meningkatkan kualitas hidup.
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan atau perubahan gaya hidup untuk memastikan pendekatan yang paling tepat dan aman. (*)
Baca Juga: Bisakah Asam Urat Dialami Anak Muda? Kenali Gejala dan Faktor Risikonya