GridHEALTH.id - Mood swing pada wanita sering kali terjadi, apa lagi dalam masa Premenstrual Syndrome atau biasa kita sebut PMS.
PMS kadang membuat suasana hati seorang wanita menjadi naik turun seperti roller coaster.
Seperti yang santer diberitakan, beberapa peneliti menyatakan bahwa Marshanda mengidap bipolar karena sering kali berubah suasana hati dan pemikirannya.
Baca Juga : Sering Kedutan? 4 Perawatan Mata ini Dapat Dilakukan di Rumah
Jika hal ini sering terjadi pada Moms, kita perlu waspada.
Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang cepat mengalami perubahan suasana hati bisa jadi mengidap cyclothymia.
Cyclothymia masih memiliki hubungan dengan bipolar tapi masih dalam tahap ringan.
Baca Juga: Mal di Jakarta Mulai Dibuka 8 Juni, Usia dan Jumlah Pengunjung Akan Dibatasi
Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19 Muncul di Korea Selatan, Diduga Berasal dari 1 Orang Pria di Kelab Malam
Cyclothymia merupakan gangguan kejiwaan yang menyebabkan terjadinya perubahan besar dalam suasana hati dan tingkat energi yang secara negatif mempengaruhi kemampuan pemikiran seseorang.
Meskipun tidak mengganggu, cyclothymia dapat menyebabkan masalah yang lebih besar pada masa mendatang.
"Cyclothymia menyebabkan semacam depresi mini dan bipolar mini. Ini adalah kondisi kronis, tingkat rendah." kata psikiater Amit Anand, MD.
Penyebab umum penyakit ini biasanya muncul dari pemikiran orang tersebut, dan lingkungan terdekat, seperti keluarga, teman, dan kondisi tempat kerja.
Gejala cyclothymia ada 2 bentuk, gejala negatif, dan mania.
Baca Juga: Gara-gara Namanya Corona, Seorang Wanita di India Jadi Bulan-bulanan Massa
Baca Juga: Berdamai Dengan Virus Corona Ramai Didengungkan di Indonesia, WHO Ingatkan Bahaya Herd Immunity
Berikut gejala negatif dari penyakit ini, antara lain:
- Penurunan minat terhadap kegiatan yang menyenangkan.
- Perubahan berat badan.
- Pikiran melambat.
- Kelelahan atau kehilangan energi.
- Merasa tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Selalu memikirkan tentang kematian atau bunuh diri.
Sedangkan gejala tingkat lanjutnya disebut juga mania, adalah:
- Merasa harga diri meningkat.
- Waktu tidur berkurang.
- Bicara secara cepat dan tertekan.
- Berpikir cepat.
Baca Juga: Nekat Mandikan Jenazah Covid-19, 15 Warga Sidoarjo Dinyatakan Positif Corona
- Mudah terdistruksi.
- Tingkat aktivitas meningkat.
- Over acting atau merasa terlalu percaya diri.
Lebih baik sering ajak bicara atau curhat, orang yang sering berubah suasana hatinya (mood swing).
Biasanya dari pembicaraan tersebut dapat meringakan pemikiran dan meredam emosi negatif dalam dirinya.
Jika hal ini sering terjadi setiap PMS dengan durasi sangat sering, segara bicarakan pada psikoterapi, dokter, atau seorang yang mengerti tentang kesehatan mental lainnya.(*)
Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19 Muncul di Korea Selatan, Diduga Berasal dari 1 Orang Pria di Kelab Malam
#brantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar