Gunakan secukupnya atau kira-kira seukuran dadu dengan panjang, lebar, dan tinggi 1/2 ukuran kartu domino.
7. Madu
Beberapa zat yang terkandung dalam madu adalah fruktosa (gula buah), protein, vitamin, dan mineral. Soal boleh tidaknya pemberian madu pada bayi masih memunculkan kontroversi. Penelitian modern menemukan, madu asli (yang diambil langsung dari sarang lebah tanpa diolah lagi) ternyata mengandung kuman clostridium botulinum yang dibawa oleh kaki-kaki tawon.
Baca Juga : Sering Ngempeng? Awas, Bisa Menjadi Pencetus Pembusukkan Gigi Bayi
Spora dari clostridium botulinum ini bisa hidup dalam tubuh bayi dan menyebabkan infantile botulism dengan gejala panas, kembung, dan kejang.
Penyakit ini amat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Itulah mengapa, terutama madu asli (yang masih mengandung lilin) amat tidak disarankan bagi bayi.
Untuk amannya, jangan memberikan madu sampai anak berusia 2 tahun.
Tanpa madu pun bayi tak akan merugi. Bayi justru bisa merugi kalau diberi madu karena bisa menimbulkan keracunan botulism.
8. Yoghurt
Selain dari susu segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu tergantung pada kekentalan produk yang diinginkan.
Yoghurt boleh diberikan sejak bayi berusia 7 atau 8 bulan. Itu pun yoghurt yang memang dibuat khusus agar dapat dikonsumsi bayi, bukan sembarang yoghurt. Banyaknya sekitar 25 ml per hari.
Baca Juga : Sopir Angkot Tangerang Meninggal Usai Pesta Durian, 500 gr Durian Meningkatkan Denyut Jantung Dalam 2 Jam
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar