Setelah berusia setahun barulah anak dapat mengonsumsi semua jenis yoghurt dan menikmati manfaatnya sebagai sumber protein, kalsium, fosfor, dan lemak.
Yoghurt sebenarnya tidak berbeda jauh dengan susu karena pada dasarnya yoghurt adalah susu yang difermentasi dengan memasukkan bakteri lactobacillus, yaitu bakteri baik yang ada di saluran cerna dan ASI.
Penambahan ini membuat asam dan laktosa (gula susu) terurai dan tekstur susu pun berubah jadi menggumpal.
Untuk konsumsi bayi, pilih yoghurt murni (tanpa penambahan rasa apa pun termasuk rasa buah). Kemudian campurkan dengan buah asli seperti mangga, pisang, stroberi, kiwi, melon, avokad atau pepaya yang dihaluskan (dilumat atau diblender).
Konsumsi yoghurt juga baik dilakukan di saat bayi mengalami diare serta membantu bayi yang menderita intoleransi terhadap laktosa.
Baca Juga : Hati- Hati Kabar Hoax, Terapi Sel Punca pada Pasien Down Syndrome dan Cerebral Palsy
Laktosa susu pada yoghurt yang sudah dipecah oleh bakteri baik melalui proses fermentasi jadi mudah diserap pencernaan.
Itulah mengapa yoghurt amat disarankan sebagai pengganti susu bagi anak yang tidak mampu mencerna laktosa dengan baik.
Dengan minum yoghurt, anak terhindar dari diare akibat intoleransi laktosa. Selain itu, mengonsumsi yoghurt secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaannya.
9. Es krim
Es krim boleh diberikan untuk bayi di atas 6 bulan sebagai camilan karena kandungan gizinya sama dengan susu.
Rasa yang dipilih boleh apa saja; vanila, cokelat, stroberi dan lainnya tergantung pada selera bayi.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar