GridHEALTH.id - Akhir-akhir ini marak tren jasa doula yang dibutuhkan saat proses persalinan.
Tren ini sebenarnya sudah hadir di Indonesia dari 2017 lalu namun, baru-baru ini jasa doula begitu banyak penggemarnya mulai dari artis dan selebgram.
Baca Juga : Keliru, Setelah Persalinan Sesar Ibu Tidak Bisa Melahirkan Normal
Seperti Ardina Rasti hingga Rachel Vennya menggunakan jasa ini saat kelahiran anak.
Lantas apa sih doula?
Apa bedanya dengan perawat atau bidan biasa yang membantu proses kelahiran?
Doula berasal dari kata Yunani yang berarti pelayan perempuan.
Di Yunani, doula adalah wanita telah melayani ibu hamil dalam persalinan selama berabad-abad dan telah membuktikan bahwa dukungan dari wanita lain memiliki dampak positif pada proses persalinan.
Menurut Jessica Costa, CNM, bidan spesialis di Wooster Ohio menyatakan bahwa doula adalah seorang profesional nonklinis.
Baca Juga : Penelitian di Israel, ASI Minimalisir Risiko Leukimia Pada Bayi
Doula melatih ibu hamil selama persalinan dengan teknik pernapasan, perubahan posisi, dan cara memebrikan dorongan agar bayi terlahir.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa doula sangat berguna membantu mencegah operasi sesar hingga 50% yang kadang disarankan dokter.
Doula sebenarnya tidak menawarkan perawatan medis, tidak memberikan resep obat, tidak membantu melahirkan bayi, dan bukan bagian dari staf rumah sakit.
Berbeda dengan bidan yang merupakan staf rumah sakit, melakukan pemeriksaan dan membantu wanita dengan beberapa masalah kesehatan ginekologis dasar seperti infeksi menular seksual, infeksi saluran kemih, atau infeksi jamur.
Selain itu, bidan berfungsi membantu ibu hamil dalam proses persalinan menggunakan beberapa alat medis, juga menyarankan pemberian resep obat-obatan kepada ibu hamil.
Baca Juga : Warna Darah Menstruasi Menentukan Tingkat Kesuburan? Ini Penjelasannya
Kerja doula sebenarnya tidak hanya bekerja saat proses kelahiran, namun dari semasa hamil hingga pasca melahirkan.
Prenatal (sebelum persalinan)
Doula berfungsi untuk membimbing dan mendampingi ibu di masa kehamilan.
Dilansir dari laman American Pregnancy, biasanya doula akan menemui ibu hamil selama 2 kali dalam seminggu selama masa hamilnya.
Selain membimbing ibu, doula juga mengajarkan contoh kepada sang suami agar dapat membantu memberikan semangat kepada ibu saat hamil dan melahirkan.
Sebagai penyedia jasa, doula juga menerima panggilan melalui telepon, atau pesan singkat dari pasiennya yang menanyakan seputar kehamilan, kemudian ditanyakan kepada dokter ob-gyn atau bidan.
Baca Juga : Catat, Ini 7 Hal Tidak Boleh Dilakukan Pada Bayi Baru Lahir!
Dengan kata lain, doula adalah penyambung lidah antara dokter dan ibu.
Selain itu, doula juga memberikan alternatif pilihan rumah sakit atau rumah bersalin beserta dokternya.
Labor (proses persalinan)
Selama proses persalinan, doula dapat menawarkan bantuan dan saran tentang langkah-langkah kenyamanan seperti pernapasan, relaksasi, gerakan, dan posisi.
Doula juga dapat mendorong pasangan untuk berpartisipasi dalam kelahiran agar ibu juga merasa nyaman.
Peran paling penting doula adalah memberikan pengasuhan, dukungan dan jaminan yang berkelanjutan.
Postnatal (pasca persalinan)
Doula juga membantu pemulihan ibu setelah melahirkan, memberikan bimbingan bagaimana cara yang baik untuk menyusui dan mengurus bayi.
Baca Juga : Skrining Bayi Baru Lahir Penting Agar Masalah Kesehatan Terdeteksi
Lamanya waktu yang dihabiskan doula pascanatal dengan keluarga sangat bervariasi dari 6-8 minggu awal.
Tugas doula tidak hanya berpusat pada kesejahteraan bayi, namun juga kesehatan mental dan fisik orangtua si bayi, juga kemandirian keluarga.
Jika ibu berencana menggunakan jasa doula ini, cari dulu referensi doula mana yang menurut ibu terbaik.
Source | : | americanpregnancy.org,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar