Saraf menjadi tegang sehingga menimbulkan kekejangan otot di belakang leher.
Kekejangan otot ini akan menarik jaringan-jaringan pada permukaan tengkorak sehingga akan terasa nyeri yang bukan saja terasa di belakang leher, namun juga di atas dan di depan kepala.
Rasa nyeri yang tidak terlalu hebat biasanya terjadi pada bagian depan dan belakang kepala.
Kepala terasa berat dan pegal, yang kadang disertai nyeri kepala berdenyut. Menjelaskannya memang mudah, ya, tapi mendeteksinya pada anak tidak semudah yang dibayangkan, lo.
Komunikasi merupakan langkah awal yang baik untuk menemukan indikasi. Apakah ketegangan menyumbang pada menderitanya "kepala" anak.
Baca Juga : Jari Kaki Ayah Dewi Perssik Harus Diamputasi Akibat Kencing Manis, Begini Cara Perawatan Penderita Diabetes!
Orangtua bisa menjalin komunikasi dengan anak, apa saja yang dialaminya setiap hari, masalah yang dihadapi, dan lain-lain.
Dengan cara itu, orangtua bisa mendeteksi ketegangan atau stres yang dialami anak.
Penanganan:
Meskipun orangtua adalah dokter pertama di rumah, tapi memberikan obat anti sakit kepala sembarangan tidaklah bijak.
Gangguan sakit kepala ini tidak memerlukan obat. Yang bisa dilakukan orangtua adalah memberikan anak kenyamanan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua, antara lain:
-Relaksasi
Relaksasi adalah obat mujarab untuk mengobati ketegangan. Banyak hal yang dapat dilakukan supaya anak nyaman.
Minta anak untuk membaringkan diri di tempat tidur. Ceritakan pengalaman-pengalaman menyenangkan dengan anak.
Baca Juga : Kanker Otak Dapat Serang Siapa Saja yang Sering Konsumsi 10 Makanan Enak ini
Ceritakan juga dongeng kesukaannya waktu kecil dulu. Itu sangat membantu agar anak merasa relaks.
-Pijatan
Jika memungkinkan, orangtua juga dapat melakukan pemijatan kepala pada titik-titik tertentu. Itu dapat membuat anak merasa nyaman dan relaks.
Lakukan gerakan dimulai dari dahi, sisi kepala, lanjutkan dengan belakang kepala, dan bagian leher.
Lakukan pijatan dengan lembut. Tindakan itu tidak hanya meredakan sakit kepala, tapi juga melekatkan hubungan orangtua dan anak. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar