Kolesterol LDL yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah. Plak ini bisa menyumbat aliran darah di pembuluh darah jantung sehingga menimbulkan gangguan pada jantung bahkan serangan jantung.
Selain itu, kolesterol LDL yang juga bisa menyumbat bagian pembuluh darah di otak, sehingga dapat menimbulkan stroke.
2. Diabetes tipe 2
Lemak di perut mampu membuat sekresi hormon dalam tubuh, salah satu hasilnya adalah diabetes.
Baca Juga : Bikin Langsing Hingga Mencegah Stroke, Ternyata Ini 8 Manfaat Kurma
Sekresi hormon ini juga mampu meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Perut buncit akibat tumpukan lemak viseral dapat menggangu kerja insulin dan akhirnya risiko diabetes tipe 2. Hal ini bisa saja terjadi meskipun kita tidak memiliki riwayat keluarga yang diabetes melitus.
Dilansir dari laman Healthline, tumpukan lemak viseral menghasilkan retinol-binding protein yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Sehingga, orang yang buncit memiliki risiko mengalami diabetes melitus yang lebih tinggi.
3. Tekanan darah tinggi
Lemak viseral juga dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Dilansir dalam American College of Cardiology, para peneliti menemukan bahwa keberadaan lemak viseral meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi lebih besar 22% dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki lemak viseral atau tidak memiliki perut buncit.
Baca Juga : Hati-hati, Ini Dia Tiga Penyebab Tak Lancar Menyusui ASI
Dalam laman American Heart Association dijelaskan bahwa lemak viseral ini dapat meningkatkan tekanan darah dengan memengaruhi kondisi ginjal.
Lemak viseral adalah lemak yang berada di sekitar organ-organ dalam di rongga perut, termasuk di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal.
Source | : | American Cancer Society,American College of Cardiology,American Heart Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar