Sedangkan faktor lingkungan, misalnya tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi rendah, kelebihan berat badan, obesitas, stres, gangguan emosi, tinggi kadar kolesterol, dan gula dalam darah.
Baca Juga : Aura Kasih Hamil Suami Rajin Memasak, Ini Makanan Sehat Ibu Hamil
Namun diyakini, stres menghadapi tekanan hidup dunia modern membuat generasi milenial berisiko tinggi mengidap hipertensi.
Studi yang dilakukan oleh Kinetik Wellbeing, produsen alat pengukur tekanan darah, terhadap 2.000 responden menyebut orang dewasa berusia 18 hingga 34 tahun, yang biasa disebut sebagai generasi milenial, memperlihatkan adanya kecenderungan tekanan darah tinggi.
Sekitar 96% generasi milenial mengaku stres menjalani kehidupan sehari-hari, baik itu sekolah, kuliah, maupun bekerja di kantor.
Seperti diketahui, stres merupakan faktor risiko utama hipertensi.
Stres berperan besar dalam pengambilan keputusan yang buruk, seperti gaya hidup tidak sehat dan kecanduan alkohol.
"Hipertensi atau tekanan darah tinggi bukan lagi masalah orang tua. Kurang olahraga, stres, konsumsi alkohol, dan asupan garam berlebih dilakukan oleh generasi yang lebih muda," ujar Dr Pixie McKenna, dikutip dari Daily Mail.
Generasi milenial disebutkannya kalah dari generasi sebelumnya, yang biasa disebut generasi baby boomer.
Berdasarkan studi yang sama, Dr McKenna menyebut hanya 66% responden usia 55 tahun ke atas yang mengaku stres.
Penyebab stres generasi milenial pun beragam, mulai berat badan, gaya hidup, hingga kebiasaan tak sehat yang mereka miliki.
Baca Juga : Bila Ibu Hamil Mengemudi Mobil, Hati-hati Risiko Keguguran
Kebiasaan tak sehat di antaranya merokok, suka begadang (hanging out), dan menyukai yang serba cepat termasuk makanan, yaitu fast food.
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar