Melansir NCBI, komplikasi akut hanya terjadi pada 5-10% pasien, tapi tergantung prosedur yang mereka jalani, risiko pasien, usia dan kondisi pasien.
Koplikasi tersebut bisa berupa pendarahan, obstruksi, kebocoran anastomosis, infeksi, aritmia dan emboli paru.
Sedangkan untuk komplikasi jangka panjang mungkin akan sedikit membingungkan bagi mereka yang tidak terbiasa dengan operasi bariatrik.
Baca Juga : Abdee Slank Mengaku Tubuhnya Lebih Ringkih Usai Transplantasi Ginjal, Ternyata Obat Ini Penyebabnya!
Untuk jangka jangka panjangnya antara lain, neuropati karena defisiensi nutrisi, hernia internal, stenosis anastomosis, dan gangguan emosi.
Komplikasi lain yang kadang membingungkan adalah hipoglikemia, suatu kondisi yang dapat muncul selama 14 tahun setelah operasi dengan kadar glukosa plasma serendah 30 mg%.
Dan apabila pasien mengalami komplikasi jangka panjang ini, dia harus segera ditangani oleh dokter.
Sedangkan dalam kasus Sunarti, dokter menganjurkannya untuk mengonsumsi vitamin seumur hidup pascabedah.
Dokter Spesialis Konsultan Bedah Digesif (bedah pencernaan) RSHS Bandung, Reno Rudiman mengatakan, hal itu dilakukan karena bedah lambung memiliki efek samping berupa kekurangan vitamin.
"Efek samping itu berupa kekurangan vitamin, karena penyerapan selain makanan, vitamin juga berkurang," kata Reno di RSHS Bandung, Selasa (19/2/2019).
Source | : | Kompas.com,ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar