GridHEALTH.id- gula darah yang terlalu tinggi, bisa menyebabkan beragam penyakit berbahaya salah satunya diabetes tipe 2.
Penyebab diabetes tipe 2 ini seringkali pilihan gaya hidup yang buruk, seperti makanan tinggi gula dan lemak, merokok dan kurang olahraga.
Baca Juga : Ginjal Bocor Paling Ditakuti Penderita Diabetes, Waspadai Gejalanya
Bila tidak ditangani, masalah mata, serangan jantung dan stroke, serta masalah ginjal dapat terjadi.
Salah satu cara terbaik untuk menurunkan gula darah adalah menjadi aktif dengan berolahraga. Para ahli merekomendasikan kita untuk melakukan 2,5 jam aktivitas dalam seminggu.
Tetapi pertanyaanya, kapan waktu terbaik berolahraga, terutama untuk menurunkan risiko diabetes?
Waktu terbaik untuk melakukan olahraga terstruktur adalah, ketika kita paling mungkin melakukannya, saran Diabetes UK.
"Beberapa orang berolahraga di pagi hari sehabis bangun tidur, sementara yang lainnya lebih suka berolahraga di akhir hari," tulis mereka dikutip dari express.co.uk.
Baca Juga : Studi: Flu di Saat Hamil Munculkan Risiko Anak Menderita Skizofrenia
Ada saran dari mereka, jika kita kesulitan memasukkan olahraga dalam kegiatan sehari-hari, kita mungkin merasa terbantu untuk menjadwalkan olahraga ke dalam buku harian, mendaftar untuk kelas mingguan atau menemukan teman olahraga.
Sebenarnya, selalu aktif dapat dilakukan kapanpun. Ini juga dapat menurunkan glukosa darah. Contohnya, berjalan selama 10 menit atau lebih lama segera setelah makan dan sela-sela waktu duduk yang lama, dengan serangan aktivitas yang sangat ringan setiap 30 menit.
Baca Juga : Pantas Disiplin, Ternyata Anak-anak Jepang Tak Boleh Masuk Sekolah Kalau Belum Kuasai Hal Ini
Ini bisa berarti melakukan beberapa peregangan atau latihan berbasis kursi di meja atau berjalan-jalan untuk mengambil minuman.
Di saat waktu terbaik berolahraga, apa yang terbaik dan paling berpengaruh? Untuk mengatasi diabetes, manfaat kesehatan yang lebih besar diperoleh dari melakukan kombinasi latihan interval aerobik atau intensitas tinggi (HIIT) dan latihan resistensi.
Latihan aerobik meliputi aktivitas seperti berjalan, bersepeda, jogging, dan berenang yang dilakukan dengan intensitas tetap.
Dengan pelatihan HIIT, interval intensitas rendah hingga sedang diselingi dengan interval intensitas tinggi dan dapat diterapkan pada berbagai jenis latihan aerobik seperti, berlari atau bersepeda.
Latihan resistensi terdiri dari mengangkat beban bebas, menggunakan mesin berat, melakukan latihan menggunakan band resistence dan berat badan sendiri.
Sebuah badan amal diabetes di Inggris menjelaskan, olahraga harian atau selalu mengaktfkan diri untuk bergerak di antara sesi (olahraga), membuat kita tetap peka terhadap insulin.
Baca Juga : Atasi Tulang Lemah Dengan Kalsium dan Vitamin D
Manfaat sensitivitas insulin dari olahraga hilang setelah sekitar 24 jam (ini didasarkan pada orang dengan diabetes tipe 2 yang melakukan olahraga intensitas rendah selama sekitar satu jam per hari).
“Latihan yang meningkatkan massa otot - seperti latihan resistensi - penting untuk mempertahankan atau membangun otot karena membantu tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insul'in.
Pada saat kita kehilangan massa otot seiring bertambahnya usia, menggabungkan beberapa bentuk latihan ketahanan setidaknya dua kali seminggu pada hari-hari yang tidak berurutan menjadi sangat penting.
Baca Juga : Mitos dan Fakta Tentang Obat Pengencer Darah yang Perlu Dipahami
Nah, demikian gambaran waktu terbaik berolahraga dan bagaimana pentingnya aktivitas fisik untuk menurunkan gula darah secara alami. (*)
Source | : | exprees.co.uk |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar