GridHEALTH.id - Banyak wanita yang masih mempertanyakan permasalah terkait olahraga di saat mentsruasi.
Beberapa wanita mempercayai bahwa olahraga saat menstruasi dapat menghentikan siklus menstruasi secara cepat karena darah yang keluar sangat banyak.
Baca Juga : 4 Mitos Haid yang Perlu Ditinggalkan, Ini Alasannya Menurut Ahli
Lantas sebenarnya apakah benar olahraga dapat menghentikan menstruasi?
Melansir dari Cleveland Clinic menyebutkan bahwa berhentinya siklus menstruasi secara cepat setelah wanita melakukan olahraga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Bahkan wanita yang melakukan olahraga berat selama masa menstruasi akan mengalami female athlete triad.
Baca Juga : Mengapa Selama Masa Menyusui Payudara Bengkak dan Sering Sakit?
Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita di usai muda yang sering melakukan olahraga demi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Female athlete triad adalah kondisi yang mungkin terjadi pada wanita yang dapat menyebabkan amenore, osteoporosis dan gangguan makan.
Amenore
Baca Juga : Jika Malas Sarapan, Siapkan 5 Jenis Buah Ini Untuk Penambah Energi Di Pagi Hari
Amenore merupakan kondisi dimana seorang wanita mengalami perubahan menstruasi, seperti tidak menstruasi.
Amenore dapat menjadi tanda anoreksia (menolak untuk makan) yang disebabkan oleh kekurangan energi karena kurang makan, berolahraga terlalu banyak, atau kombinasi keduanya.
Bahaya kesehatan wanita yang mengalami amenore adalah tubuh dalam keadaan metabolisme yang melambat dan berhenti berovulasi (menstruasi) untuk menghemat energi.
Osteoporosis
Baca Juga : Benarkah Wanita Lebih Rentan Terkena Osteoporosis? Begini Menurut Ahli
Pengeroposan tulang atau osteoporosis terjadi akibat kadar estrogen yang rendah yang dipicu oleh amenore.
Estrogen membantu menjaga tulang wanita tetap kuat, dan jika kadarnya menurun secara alami setelah menopause akan terjadi peningkatan risiko patah tulang.
Tetapi keropos tulang dapat terjadi pada wanita muda yang asupan kalori yang tidak memadai dan pengeluaran energi yang berlebihan mengurangi energi yang dibutuhkan tubuh mereka untuk produksi estrogen.
Gangguan makan
Gangguan makan mungkin dimulai ketika seorang wanita membatasi kalori untuk menurunkan berat badan.
Beberapa wanita mungkin membatasi makan tanpa disengaja karena ingin menyeimbangkan jadwal olahraga yang berlebihan dengan tuntutan pekerjaan, sekolah dan kehidupan keluarga.
Remaja dengan orangtua atau pelatih yang mengendalikan juga beresiko mengalami gangguan makan.
Baca Juga : Viral Gadis Suka Makan Sabun Mandi Batangan, Bisa Jadi Karena Mengidap Gangguan Makan Ini!
Bagi wanita yang ingin berolahraga saat menstruasi, ada beberapa pencegahan agar tidak terkena female athlete triad, diataranya:
- Makan 3 kali sehari.
- Seimbangkan makanan dengan karbohidrat, protein, dan lemak.
- Jangan pernah membuang lemak dalam porsi makan karena lemak juga bermanfaat bagi tubuh untuk menyimpan energi.
- Makan dalam 30 menit setelah selesai olahraga dengan porsi cukup.
- Makan makanan setelah olahraga yang tinggi karbohidrat dan protein dalam jumlah sedang, seperti sandwich dengan buah, roti selai kacang dengan susu, salad, dan buah.
- Cukupi kebutuhan karbohidrat.
- Konsumsi kalsium dalam jumlah cukup setiap hari, 1.000 hingga 1.300 mg per hari, yang didapat dari susu, yogurt, susu keledai atau almon, keju, jus jeruk yang diperkaya kalsium, atau selada berdaun hijau tua.
Baca Juga : 7 Tips Sehat Menurunkan Stres bagi Generasi Milenial Demi Menjaga Tekanan Darah
Intinya, olahraga tidak dapat menyebabkan menstruai berhenti secara cepat.
Jika wanita berhenti siklus mentruasinya berati ada tanda tidak normal dalam tubuhnya.(*)
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar