GridHEALTH.id - Dalam kenyataannya, tidak sedikit orangtua yang tidak paham pentingnya imunisasi diberikan secara simultan.
Bahkan, pemahamannya tidak mendalam karena hanya berdasarkan “ilmu dengar” alias ilmu “katanya”.
Baca Juga : Selain Imunisasi, Aktivitas Fisik Membuat Anak Tak Gampang Sakit
Padahal imunisasi adalah proses pemberian vaksin dengan tujuan agar kita menjadi kebal dan terlindungi dari suatu penyakit infeksi yang mematikan.
Tentunya membuat anak menjadi sehat.
Vaksin itu sendiri dibuat dengan susah payah selama puluhan tahun dalam rangka memastikan si vaksin benar-benar ampuh (efektif) dan benar-benar aman.
Baca Juga : Tips Pemberian Makan Mengatasi Gerakan Tutup Mulut (GTM) Anak
Penting diingat, pemberian imunisasi harus diberikan tepat waktu.
Seperti memberikan imunisasi simultan yang merupakan strategi jitu agar pemberian vaksin dapat dilakukan tepat waktu.
Imunisasi simultan adalah imunisasi beberapa vaksin yang terpisah dalam beberapa injeksi dalam satu kali kunjungan ke dokter.
Contohnya, vaksin kombinasi DPT-HiB-HepatitisB + Polio + vaksin Rotavirus + vaksin PCV.
Ketika vaksin diberikan tidak simultan, maka selalu ada vaksin yang terlambat.
Bahkan ada pula yang namanya imunisasi kombo yang merupakan imunisasi dengan menggunakan kombinasi beberapa vaksin dalam satu kemasan.
Baca Juga : Makan Kulit Ayam Berbahaya dan Bikin Gemuk? Tidak Selalu, Begini Fakta Sebenarnya!
Contohnya saja, saat ini, vaksin DPT, yaitu kombinasi vaksin; difteri, pertussis, tetanus, dikombinasi dengan vaksin hepatitis B dan Haemophilus influenzae tipe B.
Ada banyak vaksin kombo, baik produksi dalam negeri, seperti buatan PT Biofarma maupun produk luar Indonesia.
Namun, menurut dr. Purnamawati, SpA(K), MMpaed, masih banyak orangtua yang tidak berani dan kasihan memberikan imunisasi simultan, bahkan tak sedikit yang mengikuti saran dokter spesialis anak (DSA) untuk melakukan imunisasi secara "dicicil".
Baca Juga : Obat Flu di Musim Hujan Yang Disarankan Dokter, Tak Harus Antibiotik
Padahal bisa jadi pemberian imunisasi yang "dicicil" malah dapat membahayakan tubuh anak.
Bahkan banyak yang menyarankan bahwa anak yang sedang terserang pilek atau batuk tidak diperbolehkan melakukan imunisasi.
Padahal, melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, menyatakan bahwa batuk pilek, diare muntah ringan, tidak boleh jadi alasan untuk menunda imunisasi.
"Batuk pilek kan kondisi ringan, sedangkan vaksin dibuat untuk penyakit serius yang mematikan atau membuat cacat," ujar dr. Purnamawati, SpA(K), MMpaed yang ditemui pada seminar "Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orangtua", hasil kerjasama GridHealth.id dan YOP, di Hotel Citradream Bintaro pada Minggu (10/3/2019) lalu.
Baca Juga : 3 Langkah Atasi Batuk Pilek Tanpa Obat, Lebih Aman juga Praktis
Padahal melakukan imunisasi simultan memiliki banyak manfaat bagi anak dan orangtua, diantaranya:
1. Memberikan perlindungan sejak dini
Pada anak yang diberikan imunisasi simultan, anak dapat terlindungi dari penyakit-penyakit tertentu yang berbahaya yang sangat mudah menular.
Ketika imunisasi diberikan tidak berbarengan maka akan ada imunisasi yang terlambat alias tertunda.
Padahal, setiap penundaan imunisasi dapat meningkatkan risiko terpapar penyakit yang berbahaya/berat.
2. Mengurangi frekuensi kunjungan ke dokter
Bagi orangtua yang bekerja, hal ini dapat menghemat waktu, hemat biaya (hanya satu kali biaya konsultasi), dan mengurangi trauma pada anak.
Baca Juga : Pentingnya Edukasi Kesehatan di Era Digital Bagi Orangtua
Selain itu, mengurangi risiko terpapar kuman penyakit yang ada di sekitar tempat praktek dokter/fasilitas kesehatan.
Seperti yang kita ketahui, rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya merupakan tempat datangnya berbagai macam virus dan bakteri yang dapat membahayakan tubuh jika tidak memiliki daya tahan yang kuat. (*)
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar