GridHEALTH.id.- Jika kita berencana untuk bepergian menggunakan pesawat, kita perlu memerhatikan banyak aturan yang berlaku berdasarkan ketetapan maskapai agar tak ingin dianggap bermasalah.
Baca Juga : Bukan Dehidrasi Saja, Haus Menandakan Gejala Gangguan Kesehatan Lain
Contohnya, saat sudah masuk ke dalam pesawat, kemudian menempati kursi penumpang, kita diwajibkan untuk mengikuti prosedur yang diberikan oleh pramugari atau pramugara, sebelum pesawat lepas landas.
Selain prosedur yang resmi diumumkan, sesungguhnya ada hal-hal lain yang tidak boleh atau jangan dilakukan penumpang, mengingat dampak kesehatan pada diri sendiri maupun orang lain.
Sebagaimana dikutip dari Reader's Digest, Senin (15/10/2018), berikut 10 'jangan' di dalam pesawat seperti yang dibocorkan oleh para awak kabin.
1. Jangan tidur sebelum lepas landas
Jika kita tidur sebelum pesawat lepas landas, Kita akan menemui kendala untuk menyamakan tekanan di telinga. Jika rentan terkena sakit kepala saat pesawat lepas landas, tahan kantuk sampai telinga kita "terbuka".
2. Jangan pernah mencopot alas kaki
Mungkin kita pernah memerhatikan atau bahkan kita sendiri, bahwa ada beberapa penumpang yang suka melepas sepatu, begitu mereka duduk di kursi.
Seorang mantan pramugari membeberkan bahwa hal itu amat berbahaya untuk dilakukan. Mengapa?
Selain menghindari bau kaki yang menyengat dan menyebar ke seluruh kabin, alas kaki adalah sesuatu yang sangat penting ketika pesawat sedang dalam kondisi darurat, meskipun itu bukan merupakan bagian dari informasi keselamatan penerbangan.
Baca Juga : 4 Cara Mudah Kendalikan Nafsu Makan Berlebih Agar Tak Kegemukan
Di sisi lain, dia juga membocorkan bahwa dirinya telah menyaksikan semuanya, mulai dari muntahan, darah yang tercecer, air seni di lantai toilet, hingga makanan yang tumpah dan mengotori karpet pesawat.
"Kami beberapa kali melihat penumpang beranjak dari tempat duduk mereka ke kamar mandi, tanpa mengenakan alas kaki dan kami merasa ngeri karena lantai itu penuh dengan kuman," kata Linda Ferguson, seorang pramugari yang telah bekerja selama 24 tahun.
Baca Juga : Hati-hati, Gejala Umum Stroke Ringan Ini Justru Sering Diabaikan
Maka itu, jangan pernah berjalan tanpa alas kaki ke kamar mandi atau dapur, karena terkadang pramugari menjatuhkan gelas dan mungkin ada pecahan tersebut di sana.
Bila memakai sepatu terus-menerus dirasa tak nyaman, terutama pada penerbangan jarak jauh, bawa slipper/sandal rumah, untuk dijadikan alas kaki.
3. Jangan menghabiskan waktu untuk terus duduk di kursi
Pada saat terbang, kita berisiko lebih tinggi terkena Deep Vein Thrombosis (DVT) --jenis gumpalan darah yang biasanya terbentuk di kaki.
DVT kerap dikaitkan dengan "sindrom kelas ekonomi" alias penumpang yang mengambil kelas ekonomi.
Untuk menghindarinya, kita harus berjalan-jalan selama beberapa menit atau berdiri sesaat untuk melakukan peregangan, ingatlah untuk tetap memakai sepatu.
Selain itu, hindari untuk mengenakan pakaian ketat, sebab bisa memutus sirkulasi udara saat berada dalam penerbangan.
“Yang paling penting adalah mencoba bergerak dan menggerakkan kaki kita, setidaknya sekali setiap 1/2 jam," kata Catherine Sonquist Forest, MD, dokter dari Stanford University Health Care.
Baca Juga : 4 Penyakit Menular Seksual Baru Yang Dikhawatirkan Jadi Ancaman Serius
Jika kita tidak bisa bangun dari kursi, kita dapat melakukan olahraga ringan di tempat duduk, dengan mengangkat lutut secara bergantian ke dada dan memutarnya dari sisi ke sisi.
4. Jangan matikan ventilasi udara yang ada di atas kursi
Jika embusan udara di dalam pesawat membuat kita kedinginan, lebih baik kenakan jaket atau sweater daripada mematikan ventilasi yang berada di atas kursi kita.
Baca Juga : Luna Maya Mengaku Sudah Move On, Syukurlah Karena Patah Hati Bisa Bikin Mati
Dokter menyarankan agar udara di atas tempat duduk kita disesuaikan dan diatur ke tingkat sedang atau tinggi, supaya semua kuman di udara dapat terbawa angin sebelum memasuki zona pribadi Kita.
5. Jangan memakai lensa kontak
Lepaskan lensa kontak dan gantilah dengan kacamata selama penerbangan, sebab udara di kabin sangat kering dan dapat menyebabkan iritasi pada mata.
Selain itu, adalah sesuatu yang membahayakan diri sendiri jika kita tertidur selama pesawat sedang terbang dan kita masih menggunakan lensa kontak.
6. Jangan meminta es batu, kopi dan teh
Studi yang dilakukan oleh Environmental Protection Agency (EPA) pada tahun 2004 menemukan bahwa pasokan air di 327 pesawat, hanya 15 % yang lulus standar kesehatan.
Sejak 2009 pembuatan Undang-undang Aturan Minum Pesawat (Aircraft Drinking Rule Act) ala EPA, standarnya telah ditingkatkan , yang menyebabkan sebagian besar pesawat tidak melayani air minum dari keran.
Akan tetapi, es batu yang disediakan oleh kru kabin, kerap dibuat dari air keran.
"Tangki air di pesawat sudah tua dan mereka (EPA) telah mengujinya, bakteri ada di dalam tanki itu. Saya sarankan untuk minum air kemasan," ungkap Ferguson.
Baca Juga : Mau Panjang Umur? Mohon Jangan Lakukan Aktivitas Ini di Tempat Tidur
Selain itu, hindari minum teh dan kopi saat ada di pesawat. Meski air panas yang digunakan untuk menyeduhnya sudah direbus terlebih dahulu, namun air tersebut kebanyakan berasal dari air keran dan bukan air matang.
7. Jangan makan makanan yang sudah jatuh di meja nampan
Asal tahu, meja nampan di pesawat tidak pernah disterilkan selama penerbangan oleh kru kabin, kecuali kita membawa desinfektan atau alas meja sendiri!
Baca Juga : Ini Dia, 6 Cara Atasi Nyeri Lutut Dengan Mudah dan Murah
Maka itu, di pesawat jangan pernah makan makanan tanpa piring atau alas lainnya.
"Meja nampan bila dilihat dengan sinar biru, akan tampak sekali sangat kotor," kata Stephen Morse, profesor epidemiologi di Mailman School of Public Health- Columbia University.
Di satu sisi, mantan pramugari Ferguson menambahkan bahwa meja nampan pesawat biasanya hanya dibersihkan sekali sehari, ketika pesawat masuk ke hangar atau beristirahat panjang sebelum penerbangan berikutnya.
Padahal meja-meja nampan itu digunakan untuk segala macam hal.
"Selama penerbangan, saya sering melihat orangtua mengganti popok bayinya di atas meja tersebut. Saya juga beberapa kali melihat penumpang meletakkan kaki telanjang mereka di sana," kata Fergusson.
Sebuah penelitian menemukan, meja nampan pesawat menyimpan rata-rata 2.155 unit koloni bakteri, termasuk Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli.
8. Jangan gunakan selimut pesawat
Benda lain yang diragukan kebersihannya ketika digunakan di dalam pesawat adalah selimut. Selimut dan bantal yang diberikan oleh kru kabin umumnya tidak dicuci dengan benar, dan jarang dicuci.
Padahal bantal dan selimut adalah tempat ideal untuk tempat tinggal kuman dan kutu. Hewan ini akan menyebar ke tubuh seorang penumpang dengan mudah.
"Saya juga melihat penumpang bersin-bersin saat memakai selimut," tambah Ferguson.
Solusi? Bawa selimut dan bantal sendiri. Sekarang banyak, kok, yang bentuknya compact sehingga bisa dilipat.
Baca Juga : Mengungkap Resep Panjang Umur dari Penduduk 5 Negara, Mudah Ditiru !
9. Jangan biarkan tubuh kekurangan air (dehidrasi)
Kabin pesawat dikenal karena kelembapannya yang rendah, sebab udara yang diproduksi di kabin disesuaikan dengan ketinggian tertentu agar tetap dapat dihirup oleh manusia --biasanya antara 6.000 dan 8.000 kaki, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Untuk setiap penerbangan, seorang pramugari akan mencoba untuk minum minimal 16 oz air atau sekitar 473 ml," kata Ferguson.
Sementara itu, hindari juga terlalu banyak minum anggur dan minuman beralkolhol lainnya, sebab minuman ini juga bisa membuat dehidrasi.
Selain itu, udara tipis dari pesawat membuat efek alkohol "menyerang" kita lebih cepat dan lebih keras.
"Satu sloki anggur di udara seperti minum dua kali di darat, itu bisa memengaruhi tubuh lebih cepat," kata Ferguson.
"Jika seseorang menginginkan segelas anggur, kami akan menuangkannya setengah gelas atau kurang, bukan segelas penuh."
Baca Juga : Tiga Hal Mudah Ini Akan Membantu Buang Air Besar Jadi Lancar
10. Jangan sentuh tombol penyiram toilet (flush) dengan tangan langsung
Toilet pesawat merupakan tempat utama di mana kuman bersembunyi. Untuk melindungi diri, cucilah tangan setelah keluar dari toilet pesawat dan gunakan tisu kertas untuk menekan tombol flush (penyiram) serta ketika membuka pintu toilet.
"Ketika pergi ke toilet, jangan pernah melewatkan untuk mencuci tangan dengan sabun, keringkan tangan Kita dengan handuk pribadi, dan gunakan kertas toilet untuk mematikan air dan bahkan membuka pintu toilet," kata Dr. Forest.(*)
Source | : | Reader's Digest,American Aviation Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar