Merokok juga bisa memicu stres oksidatif, yakni rusaknya sel tubuh kita akibat bahan kimia yang disebut radikal bebas. Proses ini punya andil dalam pembentukan demensia dan mengganggu otak sehat.
Terdapat risiko demensia yang lebih tinggi pada perokok ketimbang orang yang tidak merokok atau mantan perokok, yang memberi kita alasan untuk meninggalkan rokok sama sekali.
Baca Juga : 10 Cara Mencegah Kegemukan Pada Anak, Saran Langsung Dari Pakar
6. Cari teman curhat kala depresi
Ketika kita depresi, beberapa perubahan terjadi dalam otak yang dapat memengaruhi risiko demensia.
Kadar hormon stres kortisol yang tinggi telah dihubungkan dengan penyusutan area otak yang penting bagi memori/ingatan.
Panyakit yang merusak pembuluh darah juga telah diamati dalam depresi dan demensia. Peneliti mengatakan, stres oksidatif jangka panjang dan peradangan dapat menyumbang andil pada kedua kondisi tersebut dan menyebabkan gangguan pada otak sehat. (*)
Source | : | IDI Online,Australian Academy of Science |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar