GridHEALTH.id – Angulas memang asing di telinga orang Indonesia.
Tapi bagi warga Negara Spanyol angulas adalah permata. Alasannya karena harga angulas kini bisa mencapai 1.000 euro atau setara Rp17 juta.
Padahal tadinya angulas adalah bahan makanan yang diremehkan.
Baca Juga : Hendak Berobat ke Luar Negeri, Ini 5 Hal Penting yang Harus Dibawa
Angulas hanya dijadikan pakan ayam dan atau babi.
Bagi yang belum tahu, angulas ini adalah hewan kecil berlendir. Angulas adalah anak belut.
Angulas walau setelah dimasak tidak mempunyai rasa sama sekali.
Karenanyalah angulas di Spanyol dahulu kala selain untuk pakan hewan ternak juga untuk para pekerja kasar kelas bawah.
Baca Juga : Petugas Pemilu Banyak yang Meninggal Karena Serangan Jantung, Ini Pertolongan Pertama Saat Serangan
Tapi kini siapa sangka angulas yang dahulu dimarjinalkan sekarang hanya tersaji di restoran mewah dengan harga fantastis, per kilo dengan harga 1.000 euro atau setara Rp17 juta
Karenanya angulas alias anak belut ini, sekarang di spanyol hanya bisa dinikmati oleh para konglomerat alias orang kaya raya.
Kenapa harga angulas sebegitu mahalnya?
Baca Juga : Uang dan Pekerjaan, Ini Alasan Orang Menekan Tombol Alarm Agar Bisa Bangun di Pagi Hari
Melansir dari Intisari.id, kelangkaan memainkan peran besar dalam melejitnya harga angulas.
Bendungan, degradasi lingkungan, dan penangkapan ikan yang berlebihan, mempengaruhi populasi anakan belut.
Semakin jarang angulas didapatkan, semakin mahal pula harganya.
“Saya tidak akan membayar banyak untuk membelinya, makanan ini tidak memiliki rasa atau warna, tidak ada apa pun, mereka bahkan tidak berbau," kata Rodrigo García Fonseca, kepala koki dari restoran Basque yang terkenal di Madrid, pada BBC .
"Selada memiliki lebih banyak aroma, tetapi ada dua orang di sini yang memesan setengah kilo angulas, seharga lima ratus euro pada satu waktu."
"Beberapa orang yang memiliki uang suka menghabiskannya. Siapa yang tidak suka menjadi sombong?" tambahnya.
Sebagai gambaran rasanya, resep memasak angulas biasanya melibatkan menggoreng bawang putih dan cabai merah dalam banyak minyak zaitun dan kemudian menambahkan anakan belut ini.
Saking populernya angulas, pasar gelap angulas di spanyol berkembang pesat.
Selain alasa itu, jika dilihat dari kandungan gizi belut ini, pasti akan banyak yang memaklumi jika harganya mahal.
Baca Juga : Iri Pada Teman yang Jarang Sakit? Contek Gaya Hidup Sehatnya Seperti Ini
Melansir dari chc.edu.tw, belut salah satu makanan bergizi terbaik untuk tubuh manusia.
Alasannya karena kandungan gizinya yang sangat kaya sekali, tinggi proteinnya, kalsium, lemak tak jenuh, vitamin A dan vitamin E, dan EPA dan DHA, dan masih banyak lagi lainnya.
Menurut buku pengobatan kuno "The Essence of Herbs" juga ilmu kedokteran modern mengakui aneka kandungan gizi belut yang maha kaya itu.
Karenanya hewan berlendir ini dianggap sebagai makanan sehat omni-directional.
Jika kita memasukkan belut ke dalam makanan sehari-hari, dikatakan bahwa pria akan sehat dan wanita, sehat dan cantik.
Baca Juga : Amerika Serikat Krisis Campak, Orangtua Bakal Dihukum Bila Anaknya Tak Imunisasi
Hasil penelitian di Indonesia pun menemukan hal senada. Melansir jurnal ejournal.undip.ac.id, ditemukan bahwa belut di Indonesia ternyata memiliki rasa yang enak. Tapi rasanya ini kalah dibandingkan dengan kandungan gizinya.
Dalam jurnal tersebut dengan judul Nutritional Content of Wildand CulturedEel (Anguilla bicolor) from Southern Coast of Central Java, disampaikan, belut dipercaya memiliki manfaat kesehatan yang sangat baik untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Baca Juga : Dampak Diabetes Pada Kulit, Bisa Membuat Kulit Gatal dan Kering
Diketahui belut memiliki kadar protein, lemak dan vitamin A yang tinggi. Kandungan protein eelin Koreahad 16,6 hingga 7,70%; kadar lemak dari 10,85 hingga 19,44%; Vitamin A 400-1600mg.100g-1; dan Vitamin E dari 0,5 hingga 5,5 mg. 100 g-1 berat kering (Seo et al., 2013).
Kandungan nutrisinya adalah informasi yang sangat penting untuk pemanfaatan lebih lanjut keluarga ikan ini sebagai makanan bergizi dan obat-obatan, juga produk kecantikan.
Sebagai catatan, kandungan gizi belut liar dan penangkaran alias budiaya bisa berbeda. Bisa jadi belut liar jauh lebih tinggi kandungan gizinya.(*)
Source | : | Intisari,https://www.tges.chc.edu.tw,https://ejournal.undip.ac.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar