- Mengalami ketoasidosis dan koma hiperosmolar dalam tiga bulan terakhir. Untuk dua kondisi ini hanya bisa diketahui oleh dokter.
- Mengalami penyakit akut, komplikasi makrovaskuler dan ginjal(sedang berada dalam proses dialisis, stadium 4-5),
- Ada gangguan kognitif atau epilepsi, serta hamil dengan terapi insulin.
Baca Juga : Studi di AS: Dampak Minuman Berenergi, Organ Jantung Jadi Taruhan
"Mereka-mereka ini memang tidak diperbolehkan berpuasa.J adi ditakutkan, kalau saat puasa mengalami hipoglikemia, puasanya tidak hanya batal, tetapi juga mengancam jiwa pasien itu sendiri," kata Prof. DR. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD), Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia dalam temu media dan blogger di Cikini, Jakarta (30/04), seperti dikutip dari Kompas Health.
2. Risiko tinggi
- Diabetes melitus tipe 1 atau 2 yang terkendali buruk. Ketut mengatakan, saat puasa ada goncangan kendali glisemik yang buruk. "Justru menjadi kegawatan hiperglikemia," kata Ketut yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali ini.
Baca Juga : Studi: Jarang Berhubungan Intim Pasca Menikah Berpotensi Lahirkan Anak dengan Skizofrenia!
- Diabetes dengan menggunakan insulin campuran. Ketut menjelaskan, saat berpuasa, pasien menjadi kesulitan mengatur penggunaan obat. Sehingga, jika ingin melakukan puasa, harus ada konsultasi dan modifikasi yang disepakati dengan dokter.
Source | : | merdeka.com,Diabetes.org.uk,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar