- Pasien diabetes yang hamil dengan diet.
- Penyakit ginjal kronik stadium 3 atau komplikasi makrovaskuler.
- Pekerja fisik berat, khususnya mereka yang mengalami diabetes. "Karena biasanya kalau bekerja, saat kita berpuasa, maka ada risiko terkena hipoglikemia."
Baca Juga : Studi: Jarang Berhubungan Intim Pasca Menikah Berpotensi Lahirkan Anak dengan Skizofrenia!
"Bagi orang dengan risiko tinggi masih bisa dipertimbangkan. Tetapi sebaiknya tidak puasa. Meski harus konsultasi dengan dokter pribadi," kata Ketut menambahkan.
3. Risiko rendah hingga sedang
Pasien yang masuk dalam kategori risiko rendah dan sedang diperbolehkan berpuasa. Tentunya tetap dengan konsultasi dokter. Kriteria mereka yang masuk dalam kelompok ini antara lain:
- Pasien yang mampu mengendalikan kondisi diabetes melitusnya, serta diterapi dengan pola hidup yang baik
- Mendapatkan pengobatan berjenis metformin, acarbose, terapi inkretin (penghambat DPP-4 atau GLP-1 RA), Sulfonilurea generasi kedua, penghambat SGLT, TZD atau insulin basal.
Baca Juga : Pangeran Naruhito Jadi Kaisar Baru Jepang, Permaisuri Masako Pernah Alami Depresi Berat
"Kembali lagi, kita sadar bahwa penggunaan pengobatan golongan ini, akan lebih sering mendapatkan hipoglikemia. Maka konsultasi pasien dengan dokter menjadi kunci, untuk mencegah hipoglikemia selama Ramadan," Ketut menegaskan.
Source | : | merdeka.com,Diabetes.org.uk,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar