GridHEALTH - Serangan jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi yang dialami banyak orang di dunia.
Karenanya penting bagi kita untuk tetap menghindari penyakit jantung dengan menjaga pola makan yang sehat dan mengetahui tanda-tanda untuk menghindarinya.
Baca Juga : Studi di AS: Dampak Minuman Berenergi, Organ Jantung Jadi Taruhan
Namun, tahukah anda jika penyakit jantung bisa diketahui sejak dini dengan mengenali tanda-tanda yang mudah kita pelajari.
Dilansir dari ciputrahospital.com, Berikut ini tanda-tanda yang bisa membantu kita, untuk mengidentifikasi penyakit jantung sejak dini:
sleep apnea merupakan gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan berlanjut berulang kali. Seperti, ketika dengkuran disertai periode henti pernapasan, otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Tubuh akan mengirim sinyal ke pembuluh darah dan jantung untuk bekerja lebih keras agar aliran darah tetap berjalan.
Hal ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, irama jantung abnormal, stroke, dan gagal jantung. Namun untungnya, sleep apnea dapat diatasi.
Baca Juga : Bingung Ngabuburit Kemana, 3 Olahraga ini Bisa Buat Puasa Tak Terasa
Ruam Berwarna Kuning-kemerahan pada Kulit
Kadar trigliserida yang sangat tinggi dapat membuat kulit pecah di sekitar buku-buku jari tangan dan kaki, serta di bagian bokong.
Lemak berlebihan di dalam darah berperan dalam pengerasan pembuluh darah arteri, dan kadar yang tinggi seringkali berkaitan dengan kondisi lain yang juga bisa membuat berisiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga : Langsung Tidur Setelah Sahur Bisa Tingkatkan Kanker & Stroke, Berapa Lama Jeda yang Diperlukan?
Kekuatan Genggam yang Buruk
Kekuatan tangan mungkin bisa memberi tahu sesuatu tentang kekuatan jantungayng dimiliki. Penelitian menunjukkan kemampuan untuk menggenggam sesuatu dengan baik memiliki arti risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Jika kita sulit untuk menggenggam suatu objek, kemungkinan lebih tinggi bahwa kita memiliki masalah pada jantung. Namun meningkatkan kekuatan genggaman sendiri tidak berarti membuat jantung menjadi lebih sehat.
Jika tidak memiliki riwayat luka atau trauma pada area jari tangan atau kaki, titik-titik kecil darah yang terperangkap di bawah kuku dapat mengarah kepada adanya infeksi pada selaput jantung atau katup, yang disebut endokarditis.
Bercak darah ini juga dapat ditemui ketika kita menderita diabetes.
Penderita dengan kondisi tersebut dua hingga empat kali lebih mungkin memiliki risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga : Bukan Mistis, Donor Darah Saat Puasa Lebih Untung Jika Malam Hari
Pusing seringkali merupakan akibat langsung dari jantung yang tidak memompa darah cukup ke otak.
Pusing juga dapat menjadi gejala irama jantung abnormal, yang disebut aritmia.
Gagal jantung, yang berarti melemahnya otot jantung, juga bisa membuat kita menjadi tidak stabil.
Pusing adalah salah satu dari banyak gejala serangan jantung yang tidak banyak diketahui.
Baca Juga : Langsung Tidur Setelah Sahur Bisa Tingkatkan Kanker & Stroke, Berapa Lama Jeda yang Diperlukan?
Jari tangan dan kaki yang berwarna biru dapat berasal dari sirkulasi darah dengan oksigenasi yang buruk.
Hal ini seringkali berkaitan dengan cacat jantung bawaan atau pembuluh darah yang tersumbat.
Pola berwarna ungu berenda dan berbintik-bintik muncul ketika plak kolesterol yang terbentuk pecah dan kemudian tersangkut di pembuluh darah kecil.
Pada penderita endokarditis atau infeksi pada bagian dalam jantung, mungkin bisa mendapatkan bercak darah tepat di bawah kulit di bagian dalam tangan dan telapak kaki.
Para ahli tidak sepenuhnya setuju hubungan antara penyakit gusi dan penyakit jantung.
Namun penelitian menunjukkan bahwa gusi yang berdarah, bengkak, atau nyeri dapat menyebabkan masalah bagi jantung.
Salah satu teori mengatakan bakteri dari gusi dapat masuk ke aliran darah dan memicu peradangan di jantung. Memiliki penyakit gusi, yang dapat menyebabkan kehilangan gigi, juga dapat meningkatkan peluang Anda terkena stroke.
Kita mungkin menemukan bintik-bintik tebal ini, yang disebut acanthosis nigricans, di lipatan kulit seperti leher, ketiak, dan selangkangan ketika tubuh kesulitan menggunakan hormon insulin.
Jika tidak dalam masa pengobatan resistensi insulin, sindrom metabolik, atau diabetes tipe 2, segera temui dokter untuk membantu mengendalikan gula darah dan melindungi jantung.
Baca Juga : Real Count Belum Usai Tapi 456 Petugas KPPS Sudah Meninggal Dunia, Ternyata Bukan Karena Kelelahan
Rasa lelah tidak selalu disebabkan oleh kurangnya waktu tidur.
Gagal jantung dapat membuat kita lelah dan kehabisan tenaga karena otot jantung tidak lagi memompa cukup baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Waspadai gejala-gejala lain seperti batuk dan juga bengkak pada tungkai, karena rasa lelah dapat menjadi tanda peringatan dari berbagai kondisi termasuk anemia, kanker, atau bahkan depresi.(*)
Source | : | Kompas.com,ciputrahospital.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar