Pada bulan Januari tahun ini mereka melakukan perjalanan ke Siprus untuk melakukan in vitro fertilization (IVF).
Program bayi tabung atau dikenal dengan in vitro fertilization (IVF) adalah prosedur yang digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesuburan, di mana sel telur dan sperma bergabung bersama di luar tubuh, di laboratorium khusus.
Menurut IVF Australia, sel telur yang telah dibuahi (embrio) dibiarkan tumbuh di lingkungan yang dilindungi selama beberapa hari sebelum dipindahkan ke rahim wanita sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan.
Akhirnya dari donor sel telur seorang wanita di Inggris, Helen dapat hamil kembali.
Helen merasa lega ketika dia mengetahui prosedurnya berhasil, walau dia menyadari risiko kesehatan seputar kehamilan pada wanita seusianya.
Melansir dari Mayo Clinic, wanita di usia lanjut seperti Helen ini kemungkinan akan mengalami preeklamsia, diabetes gestasional, persalinan sesar, kelahiran prematur, kelainan kromosom (down syndrome pada bayi), risiko keguguran yang tinggi, bahkan risiko kematian.
Source | : | Daily Mail,Mayo Clinic,IVF Australia |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar