Pikirkan dulu sebelum membagikan sesuatu
Sifat informal dan real-time media sosial bisa menjadi kekuatan tapi bisa juga menjebak.
Stres dalam bekerja adalah sebuah tantangan, seseorang sering kali meluapkan kekesalannya di media sosial, namun hal tersebut tidak selalu menjadi tempat terbaik untuk dilakukan.
Semua orang memiliki hak dan kebebasan untuk berbicara tapi hal tersebut tidaklah mutlak.
Hindari berkomentar buruk tentang individu atau organisasi, yang bisa dianggap tidak pantas atau tidak berdasar.
Baca Juga: Kaki Melepuh Hingga Menjadi Nanah, Dokter Tidak Dapat Mendiagnosis Penyakit Wanita 28 Tahun Ini
Pikirkan apakah ingin menjadi seorang dokter anonim atau memperkenalkan identitas diri anda.
GMC menyatakan bahwa jika seorang individu mengidentifikasi dirinya sebagai dokter di media sosial itu adalah praktik terbaik, tapi tidak wajib.
Identifikasilah diri anda sebagai dokter saat membahas kesehatan dan perawatan kesehatan.
Berhati-hatilah saat memberikan saran pengobatan di media sosial
Dokter dan mahasiswa kedokteran bisa menggunakan keahlian dan pengalamannya dalam memberikan informasi seputar masalah kesehatan kepada publik, namun hal yang perlu diperhatikan adalah hindari melakukan diskusi atau memberikan saran kepada pasien di sosial media.
GMC menyatakan bahwa seorang dokter dilarang mendiskusikan kesehatan pasiennya, karena dapat diakses oleh publik.
Source | : | Kompas.com,bma.org.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar