GridHEALTH.id - Cairan ketuban merupakan cairan bening agak kekuningan yang melingkupi bayi yang belum lahir (janin) selama kehamilan.
Namun tahukah, ada beberapa permasalahan pada cairan yang melindungi janin dalam kandungan ini?
Baca Juga: Bayi Setan, Bertahan Hidup Tanpa Air Ketuban dan Plasenta Robek Hingga Dilahirkan
Di antaranya seperti yang sempat dialami Asri Welas, istri Irfan Hakim, Aura Kasih, bahkan beberapa ibu hamil lainnya.
Seperti yang terjadi pada Asri Welas, Asri mengungkapkan kandungannya bermasalah, sebab diketahui air ketuban dalam kandungannya kurang dari jumlah yang seharusnya.
"Air ketuban kurang. Aku rasa udah makan banyak tapi kata dokter, 'kurang Sri.' Selalu suami aku itu WA aku ayo minum terus, udah makan belum," tuturnya.
Sedangkan, istri Irfan Hakim, Della Sabrina Indah Putri juga sempat mengalami masalah yang bisa terjadi pada ibu hamil ini.
Menurut penuturan Irfan Hakim, cairan ketuban yang dimiliki istrinya saat melahirkan anak kelima berwarna hijau.
"Ketubannya sampai ijo, karena si bayinya sudah sampai pup terus menerus dalam kandungan. Jadi pas ketuban pecah pun keliatan ijo."
"Ijo-nya beda. Maksudnya biasanya memang keruh. Normal. Tapi sampai ijo tadi, dikhawatirkan ini cairan ketubannya masuk ke paru-paru," ungkapnya.
Air ketuban berwarna hijau ini merupakan salah satu kondisi yang tidak normal.
Tak hanya itu, baru-baru ini juga penyanyi seksi, Aura Kasih juga menceritakan pengalamannya melahirkan anak pertama yang berjenis kelamin perempuan itu.
Dalam sebuah unggahan di Instastory-nya, Aura Kasih menuliskan, "baby ku emang blm 9 bulan. jadwal lahiran masih 2 minggu lebih karena ketubannya udah kering, dan pas d check dokter trnyata udah bukaan 1 jadi babynya harus d take out..."
Ketuban kering atau berkurangnya cairan ketuban ini disebut dengan istilah oligohidramnion.
Baca Juga: Sempat Dirawat di Rumah, Agung Hercules Kembali Dilarikan Ke Rumah Sakit, Ini Faktor Penyebabnya
Melansir dari laman American Pregnancy, sebenarnya mendekati masa persalinan, air ketuban akan berkurang.
Volume cairan ketuban kurang dari 500 ml pada usia kehamilan 32-36 minggu bahkan hingga bayi dilahirkan jumlahnya akan semakin berkurang.
Cairan ketuban terus bergerak (bersirkulasi) saat bayi menelan dan "menghirup" cairan itu, lalu melepaskannya.
Melansir dari U.S. National Library of Medicine, cairan ketuban berfungsi untuk membantu bayi yang sedang berkembang bergerak di dalam rahim, membantu pertumbuhan tulang yang tepat, membantu perkembangan paru-paru, mencegah tekanan pada tali pusat, menjaga suhu konstan di sekitar bayi, melindungi dari kehilangan panas, dan melindungi bayi dari cedera luar dengan bantalan pukulan atau gerakan tiba-tiba.
Baca Juga: Sering Mood Swing Saat Menstruasi hingga Berujung Depresi? Atasi Dengan 4 Cara Ini
Jika ibu hamil takut mengalami masalah pada air ketuban, dapat melakukan beberapa tips berikut yang dapat diikuti, diantarnya:
1. Konsumsi air
Minum banyak air (setidaknya 8-12 gelas sehari) adalah kunci untuk mencegah dehidrasi.
Selain itu, ada langkah-langkah lain yang dapat ibu hamil lakukan untuk memastikan ibu dan bayi terhidrasi dengan baik, yaitu menghindari produk yang mengandung kafein.
Hal ini dikarenakan kafein dapat meningkatkan output urin ibu hamil, sehingga menyebabkan dehidrasi.
Baca Juga: Tekstur dan Warna Kotoran Bisa Cek Kesehatan ? Ini Penjelasannya
Alangkah baiknya ibu hamil mengonsumsi air dengan suhu diantara 10 °C (dingin) dan 37 °C (hangat) untuk mengurangi morning sickness atau mual selama kehamilan.
Minum cukup air saat hamil juga membantu mengimbangi membanjirnya hormon yang membuat kulit lebih lembut dan rentan terhadap gatal, sesak, dan stretch mark.
2. Makanlah makanan yang mengandung air
Ibu hamil juga bisa mendapatkan air dari makanan yang dimakan.
Buah-buahan dan sayuran rata-rata mengandung 90% air atau berarti dua cangkir sayuran atau satu setengah cangkir buah dapat menyediakan hampir dua gelas penuh air.
Makan campuran makanan sehat seperti bayam, kangkung, apel, dan jeruk adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan cukup air dalam makanan.
3. Olahraga ringan
Baca Juga: Blueberry, Si Biru Buah Sehat yang Ampuh Cegah Diabetes dan Kanker!
Cara lain untuk mencegah kekurangan cairan ketuban adalah dengan menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan panas berlebih, seperti olahraga berat atau menghabiskan banyak waktu di lingkungan yang panas.
Olahraga dianggap sehat untuk ibu hamil, tetapi olahraga berat dan kurangnya asupan air dapat menyebabkan dehidrasi.
Luangkan waktu sekitar 40 menit untuk melakukan olahraga ringan seperti yoga atau pengaturan napas demi memeperlancar proses persalinan.
4. Lakukan pemantauan
Hal yang wajib ibu hamil lakukan selama masa kehamilan yaitu selalu melakukan pemantauan rutin dengan dokter kandungan.
Jika ada temuan bahwa cairan ketuban ibu hamil mengalami penurunan, dokter biasanya akan memberikan infus amnio.
Cairan tambahan ini membantu melindungi di sekitar tali pusat selama pelahiran dan dilaporkan membantu menurunkan kemungkinan kelahiran sesar.
Selain itu, dokter bisa juga memberikan suntikan cairan sebelum persalinan melalui amniosintesis.
Nah, keempat hal tersebut wajib dilakukan ibu hamil selama kehamilan agar tak mengalami masalah dengan cairan ketuban.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth #gridnetwork
Source | : | american pregnancy,Medline |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar