GridHEALTH.id – Sejatinya, mengantuk dan kelelahan adalah dua hal yang berbeda.
Namun, banyak orang yang sering tertukar dan bingung tentang arti kedua kondisi ini. Padahal, penting untuk tahu perbedaan mengantuk dan kelelahan.
Baca Juga: Lakukan 7 Ritual Ini Sebelum Tidur Agar Tubuh dan Pikiran Jadi Sehat
Ketika mengantuk kita merasa lelah, namun ketika sedang lelah, kita juga bakal merasa mengantuk.
Kedua hal ini memang tak dapat dipisahkan, namun bisa dibedakan dan penting untuk diketahui.
Mengetahui kondisi mana yang sedang alami bisa membantu untuk menentukan apakah kita perlu tidur atau cukup beristirahat saja.
Dilansir dari Verywell Health, berikut cara membedakan apakah kita sedang mengantuk atau kelelahan.
- Mengantuk
Mengantuk adalah dorongan yang kuat untuk tidur. Sebagai contoh, ketika sedang duduk di sofa yang empuk setelah makan siang.
Kita merasa nyaman dan rileks. Kelopak mata terasa berat, dan saat tertutup, mata rasanya sulit terbuka kembali. Lama kelamaan, kita tertidur. Inilah yang disebut mengantuk.
Rasa kantuk akan semakin meningkat, semakin lama kita berusaha untuk tetap bangun.
Hal ini dikarenakan adanya peningkatan zat kimia adenosin di dalam otak. Adenosin bertugas memberi sinyal bahwa tubuh membutuhkan tidur.
Lihat postingan ini di Instagram
Karena kadar adenosin meningkat setiap saat, maka rasa kantuk mencapai puncaknya ketika sudah malam. Inilah mengapa orang mengantuk di malam hari.
Cara mengatasi rasa kantuk adalah dengan tidur. Kalau kita memiliki rutinitas tidur yang cukup, maka risiko mengantuk di siang hari tentunya akan menurun. Dengan tidur yang cukup, kita bisa bangun dengan rileks dan segar.
- Kelelahan
Perbedaan mengantuk dan kelelahan cukup signifikan. Ketika kelelahan, maka hal ini bakal sangat terasa pada otot dan tulang, tangan dan kaki yang terasa berat seperti usai berolahraga keras.
Baca Juga: Konsumsi Karbohidrat Hanya di Malam Hari Bikin Cepat Langsing? Ini Faktanya
Ini menyebabkan kita tidak bisa mengeluarkan energi sesuai kebutuhanmu sehingga terdapat tekanan pada mental juga.
Kelelahan bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti anemia, hipotiroid, atau bahkan kanker.
Kelelahan yang ekstrem disebut sindrom kelelahan kronis. Namun, separah apapun kelelahan yang dirasakan, bukan berarti akan menyebabkan rasa kantuk atau tidur.
Orang yang merasa lelah mungkin ingin tiduran atau tidur sejenak. Namun, biasanya ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Selain itu, kelelahan kronik tidak bisa diatasi dengan tidur.
Setelah mengetahui perbedaan mengantuk dan kelelahan, kita juga harus tahu hubungan antara kelelahan, rasa kantuk, dan penyakit.
Rasa kantuk umumnya dialami orang yang kurang tidur. Namun, rasa kantuk juga bisa menjadi gejala gangguan tidur seperti sleep apnea atau arkolepsi. Sementara itu, kelelahan merupakan salah dampak dari insomnia.
Nah, mengetahui perbedaan mengantuk dan kelelahan bisa membantu Kita mengatasi insomnia.
Baca Juga: Tandai, Ini Yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Ginjal Bermasalah
Pasalnya, insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang cukup umum dan berkaitan langsung dengan tidur serta kelelahan.
Penting bagi siapapun juga untuk tidur ketika ia merasa mengantuk. Kalau kelelahan dijadikan alasan untuk tidur, kemungkinan besar kita malah akan terjaga semalaman, dan berusaha memaksakan diri untuk tidur.
Hal tersebut bisa memicu kecemasan, sehingga semakin menyulitkan munculnya rasa kantuk.
Hal inilah yang menjadi penyebab utama insomnia. Penting bagi kita untuk memeriksakan diri ke dokter kalau mengalami insomnia.
Baik rasa kantuk ataupun kelelahan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Jadi, kalau sudah sangat mengganggu, sebaiknya periksakan ke dokter, supaya segera ditangani. (AY)
Source | : | WebMD,prevention.com,Very Well Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar