GridHEALTH.id - Perceraian antara artis Korea Song Joong Ki dan Song Hye Kyo mengejutkan para pecinta industri hiburan negeri gingseng di dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Hal itu diketahui melalui pesan Joong Ki yang dibacakan oleh kuasa Hukumnya, Park Jae Hyun, pada Kamis (27/7/2019) waktu setempat.
"Halo. Ini Song Joong Ki. Pertama, saya ingin meminta maaf karena menyampaikan berita malang ini kepada banyak penggemar yang mencintai dan merawat saya," ucap Song Joong Ki lewat pernyataan yang disampaikan melalui Park Jae Hyun.
"Saya telah memulai proses administrasi untuk bercerai dari Song Hye Kyo," tambahnya.
Song Joong Ki juga meminta kepada para penggemarnya dan Song Hye Kyo agar tidak saling mencela dan berdebat tentang pihak yang harus disalahkan.
Ia berharap proses perceraiannya nanti dapat diselesaikan secara damai.
"Saya meminta pengertian kalian sehubungan dengan kenyataan bahwa sulit untuk membahas detail kehidupan pribadi saya dan saya akan pulih dari luka saya saat ini dan melakukan yang terbaik sebagai aktor. Terima kasih," ujar Song Joong Ki.
Song Joong Ki dan Song Hye Kyo sebelumnya menikah pada Oktober 2017 setelah sama-sama membintangi drama hit berjudul Descendants of the Sun.
Namun, sejak tahun lalu, rumor tentang keretakan rumah tangga mereka berembus kencang karena beberapa kali Song Hye Kyo kedapatan tak mengenakan cincin pernikahannya.
Perceraian memang sulit dihindarkan ketika pasangan sudah tidak ada lagi kecocokan satu sama lain. Meski risiko yang harus dibayar bisa berdampak buruk bagi kesehatan mereka.
Melansir dari prevention, berikut 6 dampak negatif bagi kesehatan pasangan yang telah bercerai :
Gelisah
Menghadapi masa depan yang baru tanpa hadirnya partner seperti kehidupan sebelumnya dapat membuat seseorang yang sudah bercerai gampang gelisah.
Hal tersebut karena ada banyak ketidakpastian yang dirasakan sehingga menyebabkan sering merasa tidak aman. Situasi baru yang akan dihadapi seseorang yang bercerai seperti tinggal di rumah yang baru, mencari pekerjaan baru, bertahan hidup dengan kondisi ekonomi dari penghasilan sendiri.
Perubahan besar dalam hidup inilah yang akan memengaruhi kondisi psikologis seseorang menjadi mudah gelisah.
Perubahan berat badan drastis
Stres sering kali didapatkan oleh seseorang yang baru saja bercerai. Hal ini bisa menyebabkan berat badan orang tersebut berubah secara drastis.
Mungkin setiap orang merespons stres dengan cara yang bebeda-beda, tapi kebanyakan akan melampiaskan rasa stresnya dengan cara makan berlebihan atau pun mengurangi asupan makanannya.
Sehingga perubahan berat badan drastis orang yang bercerai banyak sekali terjadi.
Sindrom metabolik
Menjalani proses perceraian dapat meningkatkan risiko terhadap sindrom metabolik. Kembali, ini merupakan efek dari stres yang dialami.
Kadar hormon stres yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga meningkatkan cadangan lemak perut yang berbahaya.
Kondisi inilah yang mengakibatkan seseorang memiliki risiko tinggi mengalami stroke, diabetes, dan penyakit jantung.
Sebuah penelitian dalam Archives of Internal Medicines menemukan bahwa wanita yang bercerai lebih mungkin mengalami sindrom metabolik ini dari pada wanita yang pernikahannya baik-baik saja.
Depresi
Banyak orang yang mengaitkan perceraian dengan kegagalan dalam hidup.
Berbagai emosi negatif yang dialami orang yang bercerai dapat bertahan hingga beberapa minggu, bulan, bahkan tahunan setelah berpisah yang sangat mungkin mengakibatkan depresi.
Penyakit kardiovaskular
Dalam Journal of Marriage and Family melaporkan bahwa pria dan wanita paruh baya yang telah bercerai memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan orang yang masih menikah di usia yang sama.
Dalam kasus ini wanita lebih mudah mengalami penyakit kardiovaskular dibandingkan laki-laki, sebab ditemukan tingkat peradangan lebih banyak dialami wanita dibandingkan pria. Peradangan memiliki hubungan erat dengan kondisi stres.
Penelitian dalam jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes juga menemukan bahwa wanita yang mengalami perceraian memiliki risiko serangan jantung 24% lebih tinggi.
Sementara itu, wanita yang pernah bercerai lebih dari satu kali mengalami peningkatan risiko serangan jantung hingga 77%.
Insomnia
Kasus sulit tidur sering sekali ditemukan pada orang yang telah bercerai.
Selain itu sering juga membuat seseorang mengalami mimpi buruk.
Baca Juga: Waspada Kelelahan Bisa Picu Kematian, Walikota Surabaya Risma Masih Dirawat 15 Dokter Spesialis
Hal ini bila tidak diatasi bisa memperparah atau bahkan diperparah oleh stres, yang kemudian bisa meningkatkan risiko depresi.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,prevention |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar