GridHEALTH.id - Selebgram Lucinta Luna sering menyita perhatian netizen karena tak malu mengakui bahwa tubuh ramping idealnya sebagian besar berkat operasi kecantikan.
Baca Juga: Main Game Bareng Lucinta Luna, Kenapa Abas Lebih Banyak Tahu Tampon Dibanding Pacarnya?
Namun demikian ia tetap punya rutinitas olahraga untuk menjaga kondisi tubuh. "Aku sih ya orang juga tahu Lucinta terkenal dengan operasi dari atas sampai bawah.
Aku juga setelah menjalani operasi bukan berarti aku diem aja, males-malesan, enggak gitu," kata Lucinta seperti dikutip dari detikcom. (16/7/2019).
Untuk olahraga Lucinta lebih memilih latihan aerobik yang dikenal bagus untuk membakar kalori, menghilangkan lemak.
Beberapa contoh olahraga yang dilakukan Lucinta mulai dari lari, senam, hingga zumba.
Sementara itu untuk latihan beban Lucinta mengaku justru sengaja dihindari. Alasannya karena ia tidak mau otot-ototnya terbentuk jadi tampak kekar.
Baca Juga: Hebat, Mahasiswa UGM Olah Limbah Ceker Ayam Jadi Obat Patah Tulang!
"Lucinta enggak mau angkat beban, yang ada nanti malah berotot tanganku. Aku paling anti yang namanya angkat beban. Paling senam, zumba, sama treadmill aja," katanya lagi.
Angkat beban (weight lifting) adalah istilah umum jenis pelatihan daya tahan yang digunakan untuk menggambarkan metode pengangkatan beban berat.
Banyak orang, terutama wanita, masih ragu akan manfaat dari angkat beban. Hal tersebut didasari oleh mitos bahwa wanita yang mengikuti latihan angkat berat akan memiliki otot-otot besar seperti pria.
Menurut Alexandra Rohloff, seperti dikutip dari The Health Awareness, latihan beban menawarkan perempuan sejumlah manfaat termasuk penurunan berat badan, pembakaran lemak, meningkatkan massa otot, serta memerangi osteoporosis.
Angkat beban juga dapat memperpanjang usia. Peneliti University of South Carolina menyatakan bahwa kekuatan tubuh total dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker.
Demikian pula menurut ilmuwan lain yang menyatakan bahwa memiliki tubuh yang kuat semasa usia pertengahan berkaitan dengan keberlangsungan hidup yang luar biasa, yang diartikan sebagai hidup pada umur 85 tahun tanpa memiliki penyakit khusus.
Perlu kita ketahui bahwa peningkatan otot pada wanita hanya akan menonjolkan penampilan feminin mereka. Wanita tidak akan memiliki otot seperti pria.
Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Silent Stroke Minim Gejala Tapi Picu Demensia
Wanita tidak akan menjadi “maskulin” jika mereka berlatih beban, karena wanita tidak memiliki hormon yang dapat membentuk otot-otot seperti yang ada pada pria, kecuali jika wanita tersebut diberi penguat hormon seperti steroid anabolik. (*)
Source | : | The Health Awareness,Detik.com,Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar