Saat tantrum, biasanya anak akan berlaku nakal atau melakukan tindakan-tindakan agresif seperti menggigit, memukul, atau mendorong anak lain.
Baca Juga: Kabar Terbaru Presenter Sonny Tulung, 2 Bulan Sekali Rutin Buang Darah Sebanyak 200 cc, Ada Apa?
Hal ini dilakukan anak karena ia merasa penasaran dan tidak mengerti bahwa tindakannya dapat menyakiti anak lainnya.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengajari anak bahwa tindakannya salah, seperti tidak membalas anak dengan memukul, menggigit atau menendang, berbicara pada anak untuk mencari tahu alasan dari tindakan nakalnya.
Beri tahu bahwa tindakan yang dilakukan anak salah, dan bantu anak mengekspresikan perasaannya dengan cara lain seperti mengajaknya bermain di taman.
Yakinlah bahwa tantrum bukanlah tanda adanya masalah kesehatan mental dan wajar terjadi pada anak-anak. Tingkat keparahan tantrum pada anak, akan cenderung membaik seiring dengan bertambahnya usia.
Namun, tantrum yang semakin sering terjadi dan semakin parah dapat menunjukkan gejala autisme.
Waspadai jika tanda-tanda tantrum pada anak mulai mengkhawatirkan, seperti : anak mulai melukai dirinya sendiri, tantrum muncul hingga lebih dari 5 kali dalam sehari, dan tantrum terjadi selama lebih dari 25 menit.
Segeralah berkonslutasi dengan dokter jika orang tua merasa tantrum yang terjadi pada anak mulai tidak wajar dan meresahkan. (*)
Source | : | Mayo Clinic,NHS |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar