GridHEALTH.id – Talenan salah satu peralatan masak yang setiap memasak selalu diperlukan.
Bisa dibilang tanpa alat satu ini, acara masak memasak menjadi tidak sempurna.
Sebab di telanan juru masak akan melakukan semua pemotongan bahan makanan yang akan dimasak.
Baca Juga: Cegah Penyakit Gagal Ginjal dengan Lakukan 8 Langah Sederhana Ini
Mulai dari sayuran, rempah-rempah, hingga daging, baik itu daging unggas maupun daging merah.
Tapi tahukah, dari sekian banyak peralatan di dapur untuk memasak, talenan adalah yang paling menyeramkan.
Kenapa? Karena talenan tempat terjadinya kontaminasi silang paling strategis.
Bahkan di Swiss, seorang dokter meneliti dan menemukan, kuman jahat kebal antibiotik ditemukan di talenan.
Seorang dokter di Rumah Sakit Universitas di Basel, Swiss, Tschudin Sutter, melansir dari Academy of Nutrition and Dietetics, menemukan dalam telenan yang bisa digunakan oleh juru masak di dapur ternyata mengandung bakteri jahat yang kebal antibiotik.
Baca Juga: Sempat Gerogoti Tubuh Ani Yudhoyono, Penyakit Ini Juga Dialami Ibunda SBY
Hal itu ditemukan Tschudin Sutter saat dirinya dan tim peneliti melacak datangnya kuman jahat kebal antibiotik tersebut di rumah sakit, yang ternyata datang dari talenan yang biasa digunakan di dapur.
Masih dari laman yang sama, seorang ahli mikroba dari California State University di Northridge, Gilberto Flores, menyatakan jika temuan itu bukanlah sebuah penelitian. Baru sebetas studi.
Namun dirinya mengakui jika temuan itu penting bagi ilmu kedokteran, juga untuk ilmu kesehatan secara luas. Terlebih untuk masyarakat umum juga juru masak, dan tak terkecuali Chef.
Pasalnya bakteri resisten alias kebalan terhadap antibiotik pembunuh kuman, telah menjadi masalah kesehatan yang serius sekarang ini.
Mereka yang terinfeksi bakteri ini sulit di obati, risiko kematiannya besar.
Apalagi beberapa bakteri resisten terhadap tidak hanya satu jenis antibiotik, tetapi untuk banyak antibiotik yang berbeda.
Dibalik kabar menyeramkan dan menyedihkan ini, kabar gembiranya, sebenarnya kita bisa mencegah bakteri jahat ini hidup, berkembang, dan menginfeksi kita.
Di dapur karena talenan menjadi media berisiko, karenanyalah kita harus memerhatikan alat mengolah makanan yang satu ini.
Baca Juga: Cegah Penyakit Kanker dengan Konsumsi 7 Makanan yang Sangat Mudah Ditemukan Ini
Paling penting, gunakanlah talenan yang aman. Yaitu, melansir medlineplus.gov, yang permukaannya dari plastik, marmer, kaca, atau piroceramik.
Kenapa? Karena bahan-bahan ini lebih mudah dibersihkan daripada kayu.
Hindari mencemari sayuran dengan bakteri daging.
Karenanya, gunakan satu talenan untuk produk segar dan roti. Gunakan talenan lainnya untuk daging mentah, unggas, dan makanan laut.
Baca Juga: Miliki Segudang Manfaat, Benarkah Minuman Probiotik Dapat Cegah Dermatitis Atopik pada Janin?
Dengan bahasa lain, gunakan talenan terpisah untuk makanan siap santap seperti roti, bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan, bahan makanan seperti daging dan seafood atau ikan.
Dengan seperti itu akan mencegah kontaminasi bakteri pada talenan.
Tidak lupa, sebelum dan setelah digunakan talenan wajib langsung dicuci di air mengalir. Ingat, tenpat mencucinya tidak boleh bercampur dengan tempat mencuci makanan siap santap, seperti sayur dan juga buah, serta alat makan.
Cara mencuci talenen; bilas dengan air jernih dan keringkan udara atau keringkan dengan handuk kertas bersih.
Awas, talenan dari akrilik, plastik, kaca, dan kayu solid dapat dicuci dalam mesin pencuci piring bisa retak dan terbelah.
Baca Juga: Berbagai Macam Tanda pada Kuku Ini Bisa Jadi Peringatan Adanya Penyakit dalam Tubuh
Cairan pencuci talenan selain dengan air, baiknya gunakan juga larutan satu sendok makan (15 mililiter) pemutih klorin cair. Oleskan permukaan dengan larutan pemutih dan diamkan selama beberapa menit. Lalu bilas dengan air jernih dan keringkan udara atau keringkan dengan handuk kertas bersih.
Tak boleh lupa talenan sekuat apapun ada masa pakainya. Jika masa pakainya habis wajib diganti. Cirinya; jika talenan sudah tidak bisa dibersihkan maksimal, karena sudah banyak dan dalam bekas guratan pisau. (*)
Source | : | eatright.org,medlineplus.gov |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar