GridHEALTH.id - Memiliki anak cerdas dan nilai sekolah yang bagus merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi setiap orangtua.
Dengan segala cara, orangtua akan mendukung sang anak hingga memasukannya ke sebuah kursu pendidikan agar nilai sang anak tak pernah anjlok.
Namun berbeda dengan seorang ibu sekaligus mantan model satu ini.
Carla Belluci, yang memiliki lebih dari 60.000 pengikut di Instagram dan sebagian besar merupakan fotonya ketika menjadi model.
Ia awalnya pergi ke Majalah Closer dan mengatakan bahwa ia ingin putrinya, Tanisha, harus menjalani operasi plastik agar hidupnya lebih lancar nantinya.
Sang ibu juga mengatakan kepada majalah itu bahwa anak perempuannya yang berusia 14 tahun itu tidak menonjol secara akademis.
Bahkan mantan model ini membandingkan sang putri dengan anak laki-lakinya.
Baca Juga: Ternyata Air Perasan Jeruk Nipis dan Kecap Tidak Sembuhkan Batuk
"Saya tidak peduli mengenai pendidikannya, tidak seperti anak laki-laki saya," ujarnya dalam tayangan This Morning.
Carla memakssa sang anak perempuannya itu untuk menjalani operasi plastik, karena menurutnya, orang-orang jelek tidak mendapatkan tempat di manapun.
"Dia harus bergantung pada penampilannya untuk terus hidup sehingga dia harus menjadi sempurna."
Baca Juga: Ternyata Susu Tak Sebabkan Batuk Anak Semakin Parah, Jangan Percayai Mitosnya
"Saat ini dia menyukai penampilan Kardashian dengan bagian bokong dan payudara besar dan bibir yang di filler.
"Dia akan mendapatkan hasilnya ketika dia berusia 16 tahun, yang saya sepenuhnya mendukung," lanjutnya.
Dan operasi plastik menjadi jawabannya.
"Jika dia ingin menjadi influencer yang sukses dan bintang kenyataan maka dia harus sesuai dengan tampilan dan jadi operasi adalah pilihan yang jelas.
"Dia cantik, tetapi operasi akan membuatnya lebih cantik lagi," tambahnya.
Baca Juga: Sering Ganggu Aktivitas, Ini Cara Manfaatkan Jahe Atasi Batuk Berdahak
Padahal menurut Asosiasi Dokter Bedah Kosmestik Australia mengatakan operasi plastik terutama bagi anak berusia dibawah 18 tahun mengandung bahaya, dan bisa berakibat kematian.
"Anak tidak harus menjalani operasi plastik dalam bentuk apapun, kecuali ada alasan medis atau psikologis yang sangat kuat," kata Ketua Asosiasi Gabrielle Caswell, mengutip Kompas.com.
Ketua Asosiasi Ahli Bedah Plastik Australia Geoff Lyons mengatakan penyuntikan botoks memliki risiko kesehatan yang tinggi apalagi dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki kualitas memadai.
"Botoks dan kolagen adalah bahan yang perlu resep dokter, dan tindakan ini harus dilakukan di fasilitas yang memiliki izin sehingga bila terjadi sesuatu bisa ditangani dengan baik," kata Lyons.
Bahkan menurut penelitian yang dipublikasikan dalam AMA Journal of Ethics menyebutkan bahwa risiko primer operasi plastik pada remaja termasuk infeksi, kerusakan kulit, saraf dan organ vital, lemak atau gumpalan darah (yang dapat bermigrasi ke paru-paru, menyebabkan kematian), dan kehilangan cairan yang berlebihan yang dapat menyebabkan syok atau kematian.
Namun, sepertinya berbagai risiko kesehatan itu ditampil oleh Carla, ia tetap menyisihkan penghasilannya untuk biaya perawatan sang anak.
Bahkan kini Tanisha yang baru berusia 14 tahun itu telah menggunakan kuku akrilik.
Baca Juga: Jangan Larang Anak Konsumsi Cokelat Saat Batuk, Ternyata Cokelat Malah Bisa Menyembuhkannya
Baca Juga: Jangan Larang Anak Konsumsi Cokelat Saat Batuk, Ternyata Cokelat Malah Bisa Menyembuhkannya
Padahal menurut Dr. David Orton dari Cleveland Clinic, kandungan metakrilat dan toulena dalam kuku palsu dan cat kuku tersebut dapat merusak sistem saraf, terlebih jika digunakan dalam jangka panjang.
Selain itu, kuku palsu dapat menimbulkan infeksi bakteri, jamur, atau virus yang dapat menutupi semua lapisan kuku dan kulit sekitar jari. (*)
Source | : | Kompas.com,YouTube,ncbi,Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar