GridHEALTH.id – Musim kemarau seringkali ditandai dengan teriknya panas matahari, hingga membuat kita seringkali malas beraktivitas di luar ruangan.
Selain membuat cuaca panas, rupanya musim kemarau juga bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit loh!
Batuk dan pilek tak hanya muncul saat musim hujan saja. Ketika musim kemarau, batuk dan pilek semakin sering dialami banyak orang.
Tak hanya batuk dan pilek, sejumlah penyakit yang biasanya muncul saat musim kemarau adalah ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut, seperti: penyakit paru-paru, pneumonia, dan asma.
Salah satu jenis penyakit ISPA yang kerap muncul saat musim kemarau adalah penyakit asma.
Asma adalah kondisi dimana saluran pernapasan menyempit dan membengkak, serta menghasilkan banyak lendir.
Baca Juga: Hati-hati, 5 Gangguan Mata ini Disebabkan Polusi di Musim Kemarau
Asma menjadi salah satu penyakit kronis yang biasa dialami anak-anak yang berusia 5 tahun.
Asma yang terjadi pada anak-anak tidaklah berbeda dengan asma yang ada pada orang dewasa. Meskipun demikian, anak yang menderita asma memiliki kondisi yang jauh lebih mengkhawatirkan, bahkan bisa berisiko mengancam nyawa.
Sayangnya, penyakit asma yang menyerang anak saat masih kecil tidak dapat disembuhkan dan dapat berlanjut hingga dewasa.
Melansir laman WebMD, gejala asma pada anak, yaitu:
- Sering batuk (biasanya terjadi saat anak bermain, tidur, saat tertawa ataupun menangis)
- Batuk parah
- Terlihat lesu saat bermain
- Ritme nafas semakin cepat seiring berjalannya waktu
- Sesak dada atau dada terasa sakit
- Napas tersengal-sengal hingga kesulitan bernafas
Baca Juga: Sembuhkan 'Sakit Mata' atau Iritasi Mata Merah Ini di Rumah
- Otot leher dan dada kencang
- Merasa lemah atau mudah lelah.
Sayangnya hingga sekarang penyebab munculnya penyakit asma pada anak tidak dapat dipastikan.
Meskipun demikian, salah satu penyebab asma yang diyakini oleh para ahli adalah karena paparan debu ataupun polusi udara di sekitar lingkungan yang ditinggali anak.
Debu dan polusi udara yang dapat memicu penyakit asma ini, malah akan semakin banyak intensitasnya saat musim kemarau dan ini tak dapat dihindari.
Meskipun kita tak dapat mengendalikan dan menghindari perubahan cuaca, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua agar anaknya terhindar dari penyakit asma saat musim kemarau, diantaranya:
1. Nyalakan AC atau kipas angin
Nyalakanlah AC atau kipas angin saat anak berada dalam ruangan, sehingga ia tidak kepanasan dan tidak kehabisan udara saat berada di dalam ruangan atau rumah.
2. Periksa perkiraan cuaca sebelum memperbolehkan anak ke luar rumah
Saat musim kemarau, waktu-waktu terpanas dalam sehari biasanya adalah antara pukul 11 pagi dan 3 sore.
Waktu-waktu inilah dimana orangtua seharusnya tidak membiarkan anak bermain di luar rumah karena selain cuaca panas yang menyengat, kualitas udara juga menjadi sangat buruk.
Kualitas udara yang buruk atau polusi udara inilah, yang bisa meningkatkan risiko anak menderita penyakit asma.
3. Pastikan anak tidak dehidrasi
Saat musim kemarau, pastikan anak agar tidak dehidrasi dengan memberikannya minuman dingin, jus, es krim, dan lainnya agar anak tetap terhidrasi saat cuaca panas.
4. Pakaikan anak masker saat keluar rumah
Untuk menghindari debu halus dan polusi udara yang berterbangan saat musim kemarau, jangan lupa untuk memakaikan anak masker untuk menyaring udara yang dihirupnya.
Ini juga berguna untuk mencegah munculnya penyakit asma pada anak.
5. Selalu sediakan obat asma
Jika anak telah terdiagnosis menderita asma, orangtua harus selalu memantau kesehatan anak dan membengkali anak dengan obat asma yang telah diresepkan dokter.
Ini berguna jika sewaktu-waktu anak mengalami gejala asma, gejalanya tidak akan bertambah parah setelah anak mengonsumsi obat, yang juga berguna sebagai pertolongan pertamanya.
Penyakit asma pada anak dapat bertambah parah seiring berjalannya waktu.
Namun dengan penanganan yang cepat dan tepat, penyakit asma pada anak ini dapat dikendalikan dan bahkan dapat mencegah terjadinya kerusakan pada paru-paru anak.
Jika menemukan gejala-gejala asma ataupun ketika gejala asma malah bertambah parah setelah mengonsumsi obat, segeralah periksakan anak ke dokter karena khawatir asma dapat mengancam nyawa anak.(*)
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,American Lung Association |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar