Kolase Kompas.com/Walda Marison, tangkap layar Kompas TV
Ilham Akbar Habibie, Thareq Kemal Habibie
GridHEALTH.id - Masih seputar berita duka atas berpulangnya Presiden RI Ketiga Bacharudin Jusuf Habibie, media sosial dihebohkan dengan cerita mengharukan dari mendiang yang mendonorkan matanya untuk si bungsu Thareq Kemal Habibie yang mengalami kerusakan mata sejak 12 tahun lalu.
Namun anak pertama Habibie, Ilham Habibie membantah kabar tersebut. “Itu salah total, kebetulan saya tadi ziarah ke Kalibata, ada juga seorang bertanya yang sama,” ungkap Ilham di rumah BJ Habibie, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/9) seperti dikutip dari Gelora.com.
Ilham mengatakan, sang adik menderita glukoma yang menyerang matanya sehingga mengalami kebutaan permanen dan tidak bisa diobati oleh tindakan medis apapun.
“Sekali rusak, pasti rusak belum ada yang dimaksud. Mungkin kita ada yang bagian lensanya, diganti kornea itu bukan penyakit Thareq dan itu glukoma karena Thareq menderita penyakit gula, akibat gula dan sudah bertahun-tahun merusak retinanya seperti layar di belakang lensa itu enggak bisa diganti,” jelasnya.
Mengenai adanya pesan berantai mengenai donor mata Habibie kepada Thareq, menurut Ilham hanyalah sebuah kisah indah untuk mengingat sang ayah.
“Memang ceritanya indah didengar tapi secara teknis tidak bisa dan tidak pernah terjadi. Jadi kalau bahasa now, namanya hoaks, jadi enggak mungkin, memang tidak bisa ditolong. Itu memang harus dengan cara yang lain belum ditemukan,” kata Ilham menegaskan.
Sebuah kiriman dibagikan oleh GridHEALTH (@gridhealth_id) pada
Glaukoma,perlu diwaspadai karena penyakit ini terkenal dengan nama "pencuri penglihatan" karena dapat menyebabkan kebutaan.
Untuk diketahui, glaukoma adalah penyakit saraf mata dimana terjadi kerusakan saraf yang menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan yang permanen secara perlahan dan peningkatan tekanan bola mata merupakan faktor risiko utama.
Dikutip dari lama Jakarta Eye Center, penyakit ini merupakan penyebab kebutaan kedua terbesar setelah katarak.
Glaukoma sering disebut sebagai pencuri pengelihatan karena penyakit ini sebagian besar tidak bergejala sehingga pasien cenderung tidak menyadari bahwa dirinya memiliki glaukoma hingga akhirnya terjadi kerusakan fungsi penglihatan yang cukup berat.
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan glaukoma. Tujuan pengobatan glaukoma adalah untuk mengontrol dan mencegah perburukan dari penyakit tersebut. Tanpa pengobatan yang tepat, glaukoma dapat berakhir pada kebutaan.
Namun dengan berkembangnya berbagai alat pemeriksaan glaukoma untuk deteksi dini, pemeriksaan mata secara berkala, dan berbagai metode terapinya, glaukoma dapat dikontrol dan penglihatan pun dapat diselamatkan. (*)
Komentar