Bukan hanya itu saja, pekerjaan yang digeluti Jia Yi juga mengharuskannya melakukan perjalanan dinas yang jaraknya jauh dalam sehari.
Namun, setelah ia melakukan perjalanan ke sebuah pabrik di kota Zhuhai di Provinsi Guandong, Cina, untuk tujuan kerja.
Hu Jia Yi ditemukan oleh rekannya keesokan harinya, dalam kondisi gila dan tidak waras.
Dalam kondisi yang memprihatinkan itu, Jia Yi dikirim ke Rumah Sakit Distrik Utara di Hong Kong.
Selama dia tinggal di sana, Jia Yi tidak bisa mengenali orangtuanya dan sering berteriak di tempat tidurnya.
Bahkan, untuk membuatnya tenang Jia Yi sampai harus disuntik obat bius.
Bukannya membaik, tiga hari setelah dirawat di rumah sakit Jia Yi malah mengalami koma yang panjang.
Sampai akhirnya meninggal dunia tepat pada hari buruh, pada 1 Mei 2019 lalu.
Rekan-rekan Jia Yi pun memberi tahu media setempat bahwa Jia Yi mengeluhkan tekanan pekerjaan sebelum insiden itu terjadi.
Menurut catatan medis, Jia Yi meninggal karena pneumonia dan komplikasi kesehatan lainnya.
Lebih menyedihkan lagi, pihak perusahaan pun seolah lepas tangan dengan tidak memberikan kompensasi kepada keluarga Jia Yi.
Source | : | Suar.ID,academic.oup.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar