Melihat dari segi medis, kerja berlebihan apalagi dipaksakan memang sangat berisiko pada kesehatan seseorang.
Banyak penelitian yang telah membuktikan masalah ini, sayang belum banyak orang dan perusahaan yang sadar akan kondisi tersebut.
Salah satunya seperti penelitian Professor Mika Kivimaki dari University College, London.
Dimana ia mengungkapkan bahwa pekerja yang memiliki jam kerja terlalu lama setiap minggunya lebih berisiko menderita gangguan irama jantung atau fibrilasi atrial.
Hal ini terjadi pada karyawan yang umumnya bekerja lebih dari 55 jam per minggu (misalnya 11 jam selama 5 hari kerja setiap minggunya) dibandingkan dengan pekerja yang memiliki jam kerja normal, yakni 41-48 jam per minggu.
Hal ini juga dapat dikaitkan dengan kebiasaan hidup dari para karyawan itu sendiri.
Source | : | Suar.ID,academic.oup.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar