Partisipan lantas ikuti tes fleksibilitas tubuh sembari diukur tekanan darah, pembuluh arteri serta aktivitas jantungnya.
Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Wanita Lebih Berisiko Menderita Osteoporosis
Akhirnya, peneliti temukan korelasi pada tubuh yang tidak fleksibel dengan pembuluh arteri yang tak fleksibel, terutama pada partisipan di atas umur 40 tahun.
Mereka yang gagal dalam tes fleksibilitas tubuh serta tidak berhasil meraih ujung jari kaki nyatanya memiliki pembuluh darah yang kaku, dan artinya kemampuan jantung jadi kurang baik, efektif dan risiko penyakit jantung juga meningkat.
Lihat postingan ini di Instagram
Peneliti Jepang Dr Yamamoto mengemukakan, walau teori pada jalinan otot punggung serta kaki dengan otot di dekat jantung masih samar-samar, tetapi karena itu ada studi ini cukup membantu.
Kekakuan otot punggung, kaki serta pembuluh jantung yang sama-sama berhubungan itu karena komposisi kolagennya yang sama.
Baca Juga: Vitiligo Tak Surutkan Langkah Winnie Harlow Jadi Top Model Dunia
" Bila Anda bisa menyentuh jari kaki saat duduk lurus, jantung Anda berarti masih tetap cukup baik. Tetapi apabila tidak bisa, mungkin saja Anda perlu mendatangi kardiolog, ” tutur dokter Yamamoto, seorang peneliti Jepang yang terlibat seperti dikutip dari New York Times.
Namun Yamamoto menyampaikan tidak selama-lamanya otot kaku yaitu tandanya penyakit jantung, hanya mungkin jantungnya kurang fit serta sehat saja dari yang seharusnya. (*)
Source | : | The Huffington Post,The New York Times,Nakita.id,cardiffcityfc.co.uk |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar