GridHEALTH.id – Sarapan memang sangat berpengaruh pada kecerdasan dan prestasi anak saat di sekolah.
Oleh karena itu, banyak sekali ahli gizi yang menganjurkan para orangtua agar tidak melewatkan sarapan untuk anaknya.
Meski sudah banyak orangtua yang mulai sadar akan pentingnya sarapan ini, sayangnya banyak juga dari mereka yang masih kurang paham akan asupan gizi yang seimbang bagi si kecil.
Baca Juga: Jelajah Gizi 2019, Makanan Organik; Memengaruhi Kesehatan Kita dan Planet Bumi
Salah satunya, seperti pemberian sarapan yang hanya berupa karbohidrat seperti nasi dan mi instan saja.
Padahal asupan karbohidrat yang berlebih malah membuat si Kecil kurang konsentrasi sehingga performanya di sekolah juga terganggu.
Seorang Pakar Gizi dan Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor, Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PHD, mengatakan asupan karbohidrat saja saat sarapan malah dapat membuat anak cepat mengantuk saat belajar di sekolah.
“Jangan karbohidrat semua, cepat ngantuk dia,” kata Prof Ahmad Sulaeman, saat bersama mengeksplorasi potensi pangan Kota Bogor dan mendorong implementasi healthy diet untuk bumi dan masyarakat lebih sehat di acara Jelajah Gizi 2019, Rabu (10/16/2019).
Seperti dikutip dari hsph.harvard.edu, nasi memiliki Indeks Glikemik yang tinggi sehingga dapat memicu kadar gula yang banyak dalam tubuh.
Baca Juga: Penderita Kutu Kepala Hampir Ditemukan di Seluruh Indonesia, Hanya Ada 2 Cara Ampuh Mengatasinya
Sehingga tubuh akan menghasilkan hormon insulin yang dapat meningkatkan kadar triptofan dalam otak, yang meningkatkan kadar hormon serotonin dan melatonin.
Diketahui hormon serotonin dapat membuat perasaan menjadi tenang dan nyaman, sedangkan melatonin merupakan hormon yang diproduksi supaya tubuh bisa beristirahat.
Maka tak heran jika seseorang mengonsumsi banyak karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, justru membuat anak cepat mengantuk setelahnya.
Meski begitu, bukan berarti para orangtua tidak boleh memberikan sarapan anaknya nasi atau karbohidrat lainnya, seperti kentang, roti.
Menurut prof Ahmad Sulaeman, selain karbohidrat orangtua juga harus menambahkan protein dalam menu sarapan si Kecilnya masing-masing.
“Minimal 10-15% kontribusi protein harian harus terpenuhi saat sarapan, sedangkan sumber energi sekitar 20% dari kebutuhan kalori per hari,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyarankan orangtua untuk menghidangkan buah dan sayuran saat sarapan.
Pasalanya asupan serat tersebut juga sangat penting sebagai komponen pengatur untuk membantu otak anak saat belajar di sekolah.
Baca Juga: Pengalaman Dramatis Irish Bella Setelah Keguguran, Aslinya Ammar Zoni Muncul;
Jadi untuk membantu anak berprestasi di sekolah, penting bagi orangtua untuk menyajikan sarapan yang mengandung gizi seimbang berupa komnbinasi karbohidrat, protein, dan serat sesuai kebutuhan hariannya masing-masing.(*)
#grihealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Gridhealth.id,hsph.harvard.edu |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar