"kami percaya bahwa minyak goreng, kaya lemak trans, adalah faktor penting dalam menjelaskan kematian pada mereka yang makan lebih banyak kentang," kata penulis utama Nicola Veronese, seorang ilmuwan di Dewan Riset Nasional di Padova, Italia.
Trans fat telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL dalam darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung.
Veronese mengatakan dia berharap penelitian ini akan mengingatkan orang bahwa makan kentang goreng "bisa menjadi faktor risiko penting bagi kematian. Dengan demikian, konsumsi mereka harus sangat terbatas."
Mengenai hal ini seorang professor di Harvard menjelaskan jika satu porsi kentang goreng hanya boleh diisi enam potong saja.
Profesor. Dr. Eric Rimm, dari departemen nutrisi Harvard University, mengatakan mereka adalah ‘bom kanji’ dan setengah lusin hal yang harus dibatasi.
Untuk membuat kita kenyang setelah membatasi konsumsi kentang goreng, konsumsi salad. Bisa menghindari kondisi jantung yang mengancam jiwa.
Tapi jika mengonsumsi kentang goreng berlebih, lebih dari enam potong kentang goreng, dapat berisiko sakit jantung parah.
Baca Juga: Awas! Penyakit Rematik Bisa Dipicu Oleh Bakteri Dalam Susu
Tingkat penyakit jantung meningkat, dan kemajuan untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung itu melambat.
Akibat Konsumsi Kentang Goreng Berlebih
Dalam 25 tahun terakhir, ukuran porsi rata-rata setiap tempat makan cepat saji menetapkan berlipat ganda atau tiga kali lipat.
Satu porsi kentang goreng rata-rata 15 potong, bahkan sebagian besar restoran melayani sekitar 55 potong.
Saran Dr. Rimm ini didasarkan pada penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition oleh para peneliti Italia.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar