GridHEALTH.id - Siapa sih diantara kita yang belum pernah dan tak mengenal yummy dan nikmatnya kentang goreng seperti ini?
Sepertinya semua orang sudah pernah menikmatinya.
Bagaimana rasanya? Pastinya sekali mencoba tanpa kita sadari kita akan terus melahapnya hingga semuanya tak bersisa kecuali wadahnya.
Tapi tahu kah, untuk membuat kentang goreng ini simpel sekali.
Karena itu makanan favorit sejuta umat ini sering sekali dijadikan menu yang praktis dan mudah untuk dijadikan camilan.
Di balik semua itu siapa sangka kentang yang kita makan lebih dari enam potong itu bisa memicu penyakit mematikan ini!
Penting diketahui, berita kentang goreng ini heboh setelah investigasi CNN.
CNN melaporkan, peneliti mengamati 4.440 orang berusia 45-79 tahun dan menemukan bahwa lebih dari delapan tahun, mereka yang makan kentang goreng dan keripik kentang dua atau lebih kali seminggu memiliki risiko dua kali lipat kematian dini daripada mereka yang tidak makan. kentang goreng,
Hal ini pun diulas oleh WebMD, sebuah studi baru mengaitkan makan kentang goreng dengan peningkatan risiko kematian dini.
Baca Juga: Berendam Air Garam Dapat Mengurangi Gejala dan 5 Penyakit Rematik Tanpa Efek Samping
Tapi penelitian American Journal of Clinical Nutrition tidak membuktikan hubungan langsung antara makan kentang goreng dan kematian dini tetapi.
"kami percaya bahwa minyak goreng, kaya lemak trans, adalah faktor penting dalam menjelaskan kematian pada mereka yang makan lebih banyak kentang," kata penulis utama Nicola Veronese, seorang ilmuwan di Dewan Riset Nasional di Padova, Italia.
Trans fat telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL dalam darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung.
Veronese mengatakan dia berharap penelitian ini akan mengingatkan orang bahwa makan kentang goreng "bisa menjadi faktor risiko penting bagi kematian. Dengan demikian, konsumsi mereka harus sangat terbatas."
Mengenai hal ini seorang professor di Harvard menjelaskan jika satu porsi kentang goreng hanya boleh diisi enam potong saja.
Profesor. Dr. Eric Rimm, dari departemen nutrisi Harvard University, mengatakan mereka adalah ‘bom kanji’ dan setengah lusin hal yang harus dibatasi.
Untuk membuat kita kenyang setelah membatasi konsumsi kentang goreng, konsumsi salad. Bisa menghindari kondisi jantung yang mengancam jiwa.
Tapi jika mengonsumsi kentang goreng berlebih, lebih dari enam potong kentang goreng, dapat berisiko sakit jantung parah.
Baca Juga: Awas! Penyakit Rematik Bisa Dipicu Oleh Bakteri Dalam Susu
Tingkat penyakit jantung meningkat, dan kemajuan untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung itu melambat.
Akibat Konsumsi Kentang Goreng Berlebih
Dalam 25 tahun terakhir, ukuran porsi rata-rata setiap tempat makan cepat saji menetapkan berlipat ganda atau tiga kali lipat.
Satu porsi kentang goreng rata-rata 15 potong, bahkan sebagian besar restoran melayani sekitar 55 potong.
Saran Dr. Rimm ini didasarkan pada penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition oleh para peneliti Italia.
Mereka menemukan bahwa orang yang menghindari kentang goreng sama sekali, hidup enam bulan lebih lama daripada mereka yang memanjakan diri.
Baca Juga: Challenge Gaya Duduk Ngemper ala Jokowi, Tidak Semua Orang Bisa Melakukannya, Kecuali Mereka Ini
Orang yang makan kentang goreng dua atau tiga kali seminggu memiliki risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Tapi jika kentang dimasak dengan cara lain, mengutip American Journal of Clinical Nutritionseperti, dari Signature Medical Group, direbus dan dikukus, tidak menimbulkan risiko kesehatan yang sama.
Peneliti utama dalam studi kentang adalah Dr. Nicola Veronese, dengan Dewan Riset Nasional Italia. Veronese dulu bekerja di sekolah kedokteran di Universitas Washington di St. Louis.
Baca Juga: Kenali Gejala Awal Rematik, Penyakit yang Bikin Sendi Kaku dan Kram di Pagi Hari
Veronese dan timnya diikuti 4.400 orang antara usia 45 dan 79 selama delapan tahun.
Mereka menemukan bahwa mereka yang makan kentang goreng dua hingga tiga kali seminggu memiliki dua kali peluang kematian dini dibandingkan dengan mereka yang tidak makan kentang goreng.
"Kami percaya bahwa minyak goreng, kaya akan lemak trans, adalah faktor penting dalam menjelaskan kematian pada mereka yang makan lebih banyak kentang," kata Veronese kepada CNN.
Lemak trans telah dikaitkan dengan penyakit jantung, tetapi Veronese mengatakan faktor-faktor seperti obesitas dan kurang olahraga juga dapat berkontribusi pada kematian dini pada mereka yang makan kentang goreng dua hingga tiga kali seminggu.
Untuk bagiannya, Dewan Kentang Nasional menyatakan bahwa kentang, terlepas dari bagaimana mereka disiapkan, adalah sayuran yang sehat, kaya akan vitamin C dan kalium serta rendah kalori.
Semoga dengan artikel ini bisa lebih bijak dalam mengolah kentang untuk kesehatan kita dan keluarga.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar