GridHEALTH.id – Penyakit diabetes adalah penyakit yang tidak mematikan, tapi menakutkan.
Karena diabetes adalah ibu dari banyak penyakit berat. Seperti Jantung hingga ginjal, yang dikenal sebagai penyakit mematikan.
Tapi jika kita mau bersahabat dengan diabetes, justru penyakit ini bisa ramah dengan kita. Malah penderitanya bisa terbebas dari insulin.
Hal ini sudah dibuktikan sendiri oleh Novita Purbasari.
Dirinya sukses membuktikan jika diabetes yang parah sekalipun masih bisa dikontrol dengan mengubah gaya hidup dan meluangkan waktu berolahraga.
Menurutnya gejala awal yang ia alami saat awal mula menderita diabetes menjumpai adanya luka seperti bisul di bagian panggul yang disertai dengan demam.
Dirasa semakin parah, Novita kemudian memeriksakan lukanya ke dokter yang tak disangka merupakan tanda dari adanya diabetes tipe 2 yang ia derita.
"Saat di cek ternyata ada luka yang seperti buah apel yang harus dioperasi dan ternyata pas dicek 400 mg/dL gulanya," kata Novita kepada GridHEALTH.id.
Setelah melakukan operasi dan minum obat selama dua tahun, ternyata ia merasa lebih baik.
Sayangnya kondisi ini justru membuat Novita terlena karena membuatnya tidak rutin lagi memeriksa dan mengontrolnya ke dokter.
Alhasil selang empat tahun kemudian Novita kembali mengalami luka yang sulit kering, tapi kali ini terdapat di kakinya.
Bahkan saat gula darah diperiksa menunjukan angka yang sangat tinggi sampai 680 mg/dL.
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, gula darah dikatakan terlalu tinggi jika melebihi angka 200 mg/dL.
Novita kemudian di rujuk ke dokter lain, namun setelah dioperasi dan melakukan terapi insulin.
Tak khayal kondisi ini juga sempat membuatnya down, terlebih dokter mengatakan jika tak kunjung sembuh kakinya harus diamputasi.
Namun berkat saran dari seorang perawat untuk mencoba mengikuti edukasi dan seminar tentang diabetes.
Semangat untuk sembuh dari diabetes tipe 2 yang dideritanya kembali muncul.
"Setiap ada edukasi seminar pasti saya ikut meskipun kaki belum sembuh,"ujar Novita.
Dari edukasi yang ia terima ia mulai mencoba merubah gaya hidup dengan mencoba mengatur pola makan dan berolahraga.
Novita mengaku sudah mencoba berbagai macam olahraga, namun ia ternyata lebih cocok dengan olahraga bersepeda.
"Saya pertama bersepeda di sekitar rumah dulu, seiring waktu bisa lebih jauh jaraknya dari dua kilo sampai 15 kilo," ujar Novita.
Ternyata kebiasaan bersepeda itu membuat gula darahnya mulai berkurang bahkan dosis terapi insulin yang awalnya 10 turun menjadi lima saja.
Sampai akhirnya Novita mengalami hipoglikemia alias penurunan insulin drastis yang ternyata membuatnya bisa lepas dari terapi insulin.
"Saya coba lagi sampai akhirnya saya mengalami hipo. Saya ke dokter, yang kemudian disarankan untuk lepas insulin," ujar Novita.
Cerita lengkap Novita Purbasari sedari awal menjadi penderita diabetes hingga lepas insulin bisa KLIK DI SINI
Sementara itu seorang yang mendapat gelar professor dari 6 Universitas digerebek oleh aparat Kepolisian di Palembang.
Dia adalah Crish Leong. Diketahui Crish Leong sendiri merupakan salah satu terapis/ahli tulang terkemuka di Malaysia yang memperkenalkan metode CLM (Chris Leong Method) Tit Tar (pengaturan tulang) dalam pengobatannya.
Chris pun mengaku, hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk menyembuhkan satu orang pasien hingga iapun bisa menangani puluhan bahkan ratusan pasien dalam satu hari.
Baca Juga: Masih Malas Naik Transportasi Umum? Padahal Ini Manfaat Yang Jarang Diketahui Orang
Melansir dari Tribun Sumsel (11/1/2019), Crish Leong sempat menjelaskan metode pengobatan yang ia lakukan.
"Metodenya, pakai tangan atau pijat. Tidak pakai alat, kalau pakai alat harus pakai tilam atau kasur."
"Saya pengobatan tulang, seperti tersangkut, terjepit urat. Ini menggunakan pengobatan alternatif tradisional China," ujar Cris Lion, pria asal Malaysia saat ditemui di kantor Imigrasi Kelas 1 Palembang, Jumat (11/1/2019).
Sayangnya awal tahun 2019 lalu, ia ditangkap karena diduga menyalahgunakan Visa saat berkunjung ke Indonesia.
Chris ditahan oleh Departemen Imigrasi Indonesia pada 9 Januari lalu bersama 19 relawan CLM dalam sebuah penggerebekan di sebuah hotel berbintang empat di Palembang.
Baca Juga: Diabetes Tidak Membuat Pasiennya Meninggal, Tapi Biang Kerok Ini Penyebabnya
Saat itu, selain 16 warga Malaysia, warga asing lainnya yang ditahan adalah tiga orang asal Hong Kong dan seorang warga Belgia.
Chris Leong baru bisa kembali ke negaranya bulan Maret 2019 lalu, ia pun mengakui bahwa kasus yang menimpanya itu merupakan sebuah pembelajaran.
Kisah selengkapnya bisa KLIK DI SINI (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar