GridHEALTH.id - Melihat perubahan besar dalam diri Dewi Hughes saat ini memang membuat banyak orang melongo.
Bagaimana tidak, presenter yang identik bertubuh gemuk dengan turban di kepalanya itu kini berubah drastis.
Dewi Hughes mengaku berat badannya turun hingga 90 kg.
Awalnya, berat badannya menginjak angka 150 kg hingga akhirnya pemilik nama asli Desak Made Hugeshia Dewi itu sering sakit.
Akibat terus sakit-sakitan, Dewi Hughes pun memutuskan untuk mengubah pola hidupnya.
"Jadi awalnya saya sakit, bukan kebalik ya. Bukan karena diet saya sakit, tapi karena sakit saya diet," tegas Dewi Hughes dalam tayangan 'Ini Baru Empat Mata', Kamis (14/11/2019).
Hughes mengaku setiap dirinya sakit dirinya selalu suntik pain killer.
"Saya berat badan waktu itu 150 kilogram dan saya sakit, badannya sakit semua. Jadi setiap sakit saya harus ke dokter untuk suntik pain killer," ucapnya.
Pain killer atau obat penghilang rasa sakit merupakan salah satu obat yang paling sering digunakan di dunia dan sering dimanfaatkan untuk mengatasi rasa sakit dan nyeri.
Menurut laman WebMD, obat penghilang rasa sakit yang paling umum yang dapat beli di toko tanpa resep (over the counter) adalah asetaminofen, aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
Orang biasanya meminumnya untuk sakit ringan atau demam.
Walau obat-obatan ini tergolong udah ditemukan di beberapa apotek, namun perlu diketahui, obat kimia ini bisa memiliki efek samping yang tak kalah mengerikan.
Orang yang sering menggunakan pain killer baik melalui suntikan atau obarl oral sama halnya dengan pengguna narkoba.
Pasalnya, beberapa obat penghilang rasa sakit ini tergolong dalam opioid atau obat non-steroid anti-inflamasi (NSAID).
Obat-obatan memblokir sinyal saraf yang mengirimkan perasaan sakit ke otak, sehingga membawa perasaan senang.
Dokter biasanya memberikannya kepada orang-orang yang baru saja menjalani operasi, cedera menyakitkan, atau hidup dengan kondisi serius jangka panjang seperti kanker yang menyebabkan rasa sakit yang berkelanjutan.
Dalam jangka pendek, obat penghilang rasa sakit dapat menimbulkan efek mual, mengantuk, pusing, gatal atau berkeringat, depresi, sistem kekebalan yang melemah, kecanduan, bahkan kematian akibat overdosis.
Akibat selalu butuh pain killer atau obat penghilang rasa sakit ini, Dewi Hughes mengaku bahwa kesehatan itu bisa dibeli.
"Dulu saya berpikir, kesehatan itu bisa dibeli. Jadi 'ah, sudah ah, suntik pain killer selesai'.
"Tapi ternyata setelah bertahun-tahun suntik pain killer, (lalu) disuntik lagi sudah enggak mempan. Jadi keluar dari tempat dokter praktek, benar-benar enggak bisa bangun tidur," beber wanita asal Tabanan, Bali.
Akibat tak sanggup bangun dari tempat tidur, Dewi Hughes mengaku mendapat hidayah untuk memulai pola hidup sehat.
"Saya tertidur di tempat tidur, tidak bisa bergerak, tidak bisa jalan, kemudian saya pikir saya harus berubah. Saya harus berhenti berpikir saya bisa beli kesehatan saya," ungkap Dewi Hughes.
Di usia 45 tahun itulah, Dewi Hughes akhirnya memutuskan mencari inspirasi hingga akhirnya Ia termotivasi untuk mulai berubah karena melihat di internet seorang nenek usia 90 tahun yang masih bisa aktif berolahraga lari di pantai.
Penasaran melihat nenek 90 tahun yang masih sehat, Dewi Hughes akhirnya mencari tahu apa yang dimakan nenek tersebut. Dan jawabannya adalah real food.
Real food adalah semua makanan yang tumbuh di bumi dan disinari matahari, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, umbi-umbian, ayam, telur, ikan, dan sapi.
"Kemudian ketika saya lihat dia (nenek) makan real food.
"Jadi saya makan semua yang natural, jadi real, asli, tidak pakai diproses, tidak dikalengin, tidak dimasak berulang-ulang.
"Begitu saja dalam sebulan saya turun 11 kilogram," kata Dewi Hughes.
Pengalaman kesehatan Dewi Hughes ini memang sangat inspiratif, bahkan wanita yang memiliki sertifikat hipnoterapi itu menghipnotis dirinya untuk selalu hidup sehat. (*)
Source | : | YouTube,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar