Ingat, tepung olahan adalah bahan umum dalam makanan olahan, tetapi kelebihan kandungan karbohidratnya merupakan penyebab masalah kesehatan serius.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Mile Markers, and Prevention menemukan bahwa konsumsi rutin karbohidrat olahan dikaitkan dengan peningkatan 220 persen kanker payudara di kalangan wanita.
Makanan tinggi glikemik secara umum juga terbukti meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh, yang secara langsung memberi makan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
Hal yang sama berlaku untuk gula rafinasi, yang cenderung cepat meningkatkan kadar insulin dan memberi makan pertumbuhan sel kanker.
Baca Juga: Kuteks Untuk Memutihkan Gigi, Hanya Anak Alay Ini yang Berani Melakukannya, Berani Coba?
Pemanis kaya fruktosa seperti sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) sangat ofensif, karena sel-sel kanker telah terbukti dengan cepat dan mudah memetabolisme mereka untuk berkembang biak.
Dan karena kue, kue, pai, soda, jus, saus, sereal, dan banyak makanan lainnya yang populer, sebagian besar diproses, makanan dimuat dengan HFCS dan gula halus lainnya, ini membantu menjelaskan mengapa tingkat kanker meningkat saat ini.
Conventional apples, grapes, and other ‘dirty’ fruits
Banyak orang berpikir mereka makan sehat ketika mereka membeli apel, anggur, atau stroberi dari toko.
Tetapi kecuali buah-buahan ini organik atau diverifikasi bebas pestisida, mereka bisa menjadi risiko kanker utama.
Kelompok Kerja Lingkungan (EWG) menemukan bahwa hingga 98 persen dari semua produk konvensional, dan terutama jenis yang ditemukan dalam daftar buah-buahan "kotor", terkontaminasi oleh pestisida penyebab kanker.
Farmed salmon
Salmon yang diternakan adalah makanan kanker risiko tinggi lainnya.
Mmenurut Dr. David Carpenter, Direktur Institute for Health and Environment di University of Albany, salmon yang dibudidayakan tidak hanya kekurangan vitamin D, tetapi sering terkontaminasi dengan bahan kimia karsinogenik, PCB (bifenil poliklorinasi), penghambat api, pestisida, dan antibiotik.
Baca Juga: Tak Ada Data Pasti Jumlah Penderita Vitiligo di Indonesia, Ini Bedanya Bercak Putih Itu dengan Panu
Hydrogenated oils
Minyak ini biasanya digunakan untuk mengawetkan makanan olahan dan menjaganya tetap stabil.
Tetapi minyak terhidrogenasi mengubah struktur dan fleksibilitas membran sel di seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit yang melemahkan seperti kanker.
Beberapa produsen menghapus penggunaan minyak terhidrogenasi dan menggantinya dengan minyak sawit dan alternatif lain yang lebih aman, tetapi lemak trans masih banyak digunakan dalam makanan olahan.
Nah, jika informasi di atas adalah informasi yang kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan.(*)
Source | : | thebreastcancercharities.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar