GridHEALTH.id – Selama kehamilan, pastinya ibu hamil akan mengalami perubahan pada tubuh.
Gejala kehamilan yang biasa terjadi ialah mudah lelah, morning sickness, nyeri payudara, hingga sakit punggung.
Baca Juga: Tidak Hanya Morning Sickness, 10 Tanda Hamil Muda Ini Juga Perlu Diketahui Wanita
Gejala-gejala tersebut biasanya memang sudah umum dialami ibu hamil, sehingga tidak berbahaya dan masih bisa diatasi.
Akan tetapi, ada beberapa gejala selama kehamilan yang perlu diwaspadai karena mungkin bisa jadi tanda kelainan atau masalah yang harus segera ditindaklanjuti.
Baca Juga: Benarkah Tanda Hamil Muda Selalu Diawali dengan Sakit Meriang?
Melansir dari nct.org.uk, berikut ini 4 gejala kehamilan yang perlu diwaspadai.
1. Nyeri perut
Nyeri perut, sakit, dan kram adalah hal biasa bagi ibu hamil dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Akan tetapi, segera hubungi bidan atau dokter segera jika rasa sakit tidak hilang setelah istirahat beberapa menit atau jika mengalami kencing darah, rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil, keputihan yang tampak tidak biasa, pendarahan, muntah, demam, dan panas dingin.
Kram perut yang menyakitkan bisa menjadi tanda keguguran jika disertai dengan perdarahan atau kehamilan ektopik (kehamilan yang berkembang di luar rahim).
Baca Juga: Istri Denny Cagur Alami 3 Kali Keguguran Akibat Kehamilan Ektopik, Begini Penjelasannya
Namun gejala-gejala tersebut juga bisa menjadi sesuatu yang tidak terkait dengan kehamilan.
2. Pendarahan
Perdarahan vagina pada tahap awal kehamilan memang sudah umum dan tidak selalu mengindikasikan adanya masalah.
Baca Juga: Demam Bisa Menjadi Penanda Kehamilan, Begini Cara Mendeteksinya
Namun, perdarahan dan rasa sakit dapat menjadi tanda peringatan keguguran atau komplikasi lain sehingga harus segera menghubungi dokter atau bidan.
Pendarahan pada tahap awal kehamilan bisa disebabkan oleh bercak, perubahan serviks, keguguran, atau kehamilan ektopik.
Pada kehamilan tahap selanjutnya, pendarahan vagina mungkin disebabkan oleh perubahan serviks, infeksi vagina, pertanda bayi ingin keluar, atau solusio plasenta (pelepasan plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum kelahiran).
Penting untuk mengetahui penyebab perdarahan sehingga dokter atau bidan akan bertanya tentang gejala lainnya seperti kram, nyeri, dan pusing.
Baca Juga: 7 Tanda Berbahaya pada Kehamilan Ini Tak Boleh Diabaikan
Ibu hamil mungkin juga perlu menjalani pemeriksaan vagina atau panggul, USG atau tes darah untuk memeriksa kadar hormon.
3. Sakit kepala
Sakit kepala sering terjadi selama kehamilan tetapi biasanya akan berkurang atau berhenti pada trimester kedua dan ketiga.
Baca Juga: Kaleidoskop Kesehatan 2019: Usir Keriput di Wajah Dengan Minyak Kelapa dan 4 Bahan Alami Lainnya
Jika perlu, ibu hamil dapat minum parasetamol tetapi harus sesuai resep dokter.
Meskipun kebanyakan sakit kepala selama kehamilan tidak merugikan, sakit kepala bisa lebih serius atau menunjukkan kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti preeklamsia (tekanan darah tinggi pada ibu hamil).
Gejala-gejala preeklamsia yaitu sakit kepala yang sangat parah, masalah dengan penglihatan, nyeri parah tepat di bawah tulang rusuk, muntah, bengkak tiba-tiba pada wajah/tangan/kaki.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut segera hubungi bidan atau dokter.
Baca Juga: Hari Preeklamsia Dunia :Tes Diagnosis Preeklamsia Selamatkan Ibu & Janin Dari Keracunan Kehamilan
4. Sesak napas
Sesak napas adalah masalah umum dalam kehamilan yang mungkin dimulai pada trimester pertama atau kedua.
Untuk meredakan sesak napas, cobalah tetap dalam posisi tegak dan lakukan olahraga ringan seperti berjalan atau berenang.
Jika ibu hamil merasa kelelahan dan jantung berdebar serta sesak napas, itu bisa menjadi tanda kadar zat besi yang rendah dalam darah.
Pastikan untuk membicarakan gejala-gejala ini pada dokter atau bidan.(*)
#berantasstunting
Source | : | NCT |
Penulis | : | Deva Norita Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar