GridHEALTH.id - Selama ini banyak yang mengira bahwa nasi padang itu adalah makanan yang tidak sehat bahkan harus dihindari.
Faktanya pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar, nasi padang sebenarnya bisa menjadi makanan yang menyehatkan.
Ya, nasi padang nyatanya bisa menyehatkan dan baik untuk tubuh asalkan dikonsumsi dengan benar.
Baca Juga: Resolusi 2020: Kurangi Asupan Gula Untuk Hidup yang Lebih Sehat
Sebab banyak orang yang masih kurang baik dalam menyantap makanan sejuta umat ini.
Perlu diketahui mengonsumsi nasi padang ternyata tidak bisa sembarangan, ada teknik-teknik tersendiri agar makanan tersebut menjadi lebih sehat.
Sebelumnya menurut dari data komposisi pangan Indonesia, seporsi nasi padang itu sama dengan seporsi nasi campur dan nasi rames. Memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, yaitu 155 Kal.
Sedangkan kandungan proteinnya sebesar 10,3 g, lemak sebesar 4,2 g, dan air sebesar 65,8 g.
Baca Juga: Berita Kesehatan Jeruk Nipis : Punya Deretan Manfaat, Dari Cegah Penyakit Mata Sampai Bikin Pintar
Bahkan kandungan karoten total dalam seporsi nasi padang ini berkisar 3.140 mcg.
Angka tersebut tergolong cukup tinggi. Karena beberapa menu lauk dalam nasi padang ini menggunakan kunyit dan cabai merah yang mengandung karoten tinggi.
Melansir dari Kompas.com, seorang ahli gizi dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, dr Juwalita Surapsari, SpGK menuturkan, dirinya juga menyantap makanan dari tanah Minang ini.
Dalam episode perdana Rate My Plate yang diadakan di cabang baru restoran Padang Merdeka, Jl. K. H. Abdullah Syafe'i no 2, Tebet, Jakarta Selatan, dr Juwalita berbincang mengenai nutrisi nasi padang.
"Sebetulnya tidak ada patokan berapa kali seminggu, berapa kali sebulan (mengonsumsi nasi padang). Tapi pilihannya itu yang paling penting," ungkap dr Juwalita.
Selain itu, dr Juwalita menyebutkan bahwa porsi nasi putih dalam sepiring nasi padang ini terlalu banyak, setidaknya harus dikurangin seperempat porsi dari nasi putih tersebut.
Karena terlalu banyak karbohidrat juga tidak baik bagi tubuh.
Baca Juga: Sering Gatal di Miss V Mungkin Akibat Hal Ini , Segera Tangani Karena Bisa Berakibat Fatal
Pertimbangan pemilihan lauk juga harus diperhatikan.
"Sebetulnya tidak masalah kalau memilih 2 lauk protein hewani, tapi rendang ini kalorinya tinggi banget, daging sapinya saja kandungan kalorinya lebih tinggi dibanding daging ayam tanpa kulit," ujarnya.
Dalam pembutaan rendang yang lama dengan menggunakan santan yang cukup banyak, ini juga mengandung kalori sekitar 200-250 Kal hanya dalam 1 potong daging.
Baca Juga: Sadar Atau Tidak Memasak Nasi Ternyata Bisa Memicu Keracunan, Ini Cara Yang Dianjurkan Ahli
Bahkan menu telur dadar dalam masakan padang ini menggunakan minyak yang banyak. Tujuannya agar matang merata. Tapi jadinya kalori telur dadar tersebut jadi lompat hingga kurang lebih 150 Kal.
Bahkan sayur nangka yang mengandung serat ini malah dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat akibat penggunaan santan dalam pembuatannya.
Sedangkan sayur daun singkong dianggap penyelamat dalam sepiring nasi padang, karena sayur ini hanya direbus sebentar dan ditambahkan bumbu secukupnya.
Untuk diketahuim sayur daun singkong mengandung serat yang bermanfaat sebagai penambah rasa kenyang dan menghambat penyerapan lemak dalam makanan.
Baca Juga: Berencana Melakukan Operasi Sesar? Ketahui Dulu Manfaat Sekaligus Risikonya bagi Ibu dan Bayi
Bahkan dalam sayur daun singkong mengandung karoten yang cukup tinggi.
Hal ini tentu baik bagi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh.
Namun, biasanya para pedagang nasi padang ini hanya memberikan sayur daun singkong dalam jumlah yang sedikit.
Baca Juga: Studi: Lebih Dari 70% Pekerja Wanita di Indonesia Kurang Pengetahuannya Tentang ASI Eksklusif
Maka dari itu, mulai sekarang perhatikan jumlah dan pilihan lauk dalam mengonsumsi nasi padang.
Cobalah untuk minta nasi dengan setengah porsi, dan sayur daun singkongnya lebih diperbanyak lagi. (*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth #berantasstunting
Source | : | panganku.org,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar