Langsung Mengantuk Usai Makan, Ternyata Ini Penyebabnya

GridHEALTH.id - Selesai makan, hal yang lazim terjadi adalah rasa kenyang yang muncul. Ini sih, wajar.

Baca Juga: Sering Menguap Padahal Tidak Mengantuk? Hati-hati 6 Gangguan Kesehatan Ini!

Tetapi mengapa pada sebagian besar orang, rasa kenyang biasanya diikuti dengan muncul rasa kantuk. Hal ini biasanya lebih rentan terjadi ketika mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat.

Konsultan metabolik endokrin, Fatimah Eliana, menjelaskan bahwa rasa kantuk usai makan terjadi akibat darah dan oksigen dari organ lain lebih banyak dialihkan ke saluran pencernaan.

Porsi makan sangat mempengaruhi tingkat keaktifan organ-organ pencernaan. Semakin banyak porsi makan, rasa kantuk itu juga akan semakin besar.

“Organ pencernaannya aktif. Sehingga si jantung sedikit kekurangan oksigen. Otak kekurangan oksigen. Jadi akhirnya kita ngantuk. Oleh karena itulah saat makan, karbohidrat yang dimakan tidak boleh berlebihan,” kata Fatimah dikutip dari Liputan 6.

Baca Juga: Cuma Butuh 2 Menit, Dokter Ubah Posisi Janin Sungsang Menjadi Normal!

Rasa kantuk usai makan juga dapat terjadi pada pasien diabetes. Bedanya, pasien diabetes mengalami rasa kantuk lebih cepat daripada yang tidak. Hal terjadi karena hormon pencernaan penderita diabetes memang sudah tak sempurna.

"Sehingga lebih banyak dipakai untuk pencernaan tadi. Pasokan oksigen ke otak lebih sedikit daripada yang normal. Jadi mengantuknya lebih lama tetapi datangnya lebih cepat daripada orang yang tidak diabetes," lanjut Fatimah.

Baca Juga: Sering Diabaikan, Tanaman Dalam Rumah Ini Ternyata Berharga Jutaan & Banyak Manfaatnya

Untuk pekerja kantoran, rasa kantuk sesudah makan siang bisa mengganggu produktivitas.

Untuk mengantisipasi rasa kantuk disarankan untuk bergerak setelah makan. "Jadi habis makan, yang paling bagus itu jalan dulu sebentar," kata Fatimah.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

Salam sehat. Siapa sangka kebiasaan tidur dengan mulut terbuka ternyata bisa memicu kerusakan gigi seperti erosi gigi. Hal ini dikarenakan saat tidur dengan mulut terbuka, seseorang biasanya akan bernapas dengan mulut. Kondisi tersebut membuat produksi air liur dalam mulut akan berkurang, sehingga menyebabkan tingginya keasaman mulut. Padahal keasaman yang tinggi dalam mulut menjadi tempat yang ideal untuk kuman berkembang biak. Perlu diketahui, semakin tinggi keasaman dalam mulut, maka semakin besar juga peluang kerusakan gigi seperti erosi, karies, hingga berlubang. Baca selengkapnya di health.grid.id atau klik link di bio #gridhealthid #inspiringbetterhealth #tidur #tidurmulutterbuka #erosigigi #kesehatanmulut #kesehatangigi #erosigigi #gigiberlubang #kebiasaanburuk #gridnetworkjuara

Sebuah kiriman dibagikan oleh GridHEALTH (@gridhealth_id) pada 19 Sep 2019 jam 8:31 PDT

 

Dengan berjalan sebentar, karbohidrat yang tadi dikonsumsi bisa tersebar baik oleh otak dan otot. Maka oksigen yang tadi dialihkan ke pencernaan bisa kembali ke sel-sel organ lain.

Baca Juga: Inilah 5 Ciri-ciri Wanita yang Berisiko Terkena Kanker Serviks!

Selain itu, sebaiknya makan dalam porsi yang tepat dan secukupnya saja. Jangan terlalu banyak karbohidrat agar terhindar dari mengantuk, sekaligus membantu menjaga kesehatan tubuh.(*)

 

PROMOTED CONTENT