GridHEALTH.id - Usia 20 tahun bagi seorang pria adalah masa kejayaan. Apalagi untuk urusan seksualitas.
Mengapa, untuk bisa bangun alias ereksi, tidak perlu banyak usaha yang harus dilakukan.
Baca Juga: 6 Manfaat Kesehatan dari Teh Jahe, Salah Satunya Cegah Alzheimer
Hanya dengan menatap, dalam hitungan detik sudah bisa ereksi dengan baik bak terung yang baru dipetik dari pohonnya.
Banyak pria yang tidak bisa lagi seperti itu saat usia di atas usia 40 tahun.
Karenanya ada ankedot yang mengatakan, usia 20 tahun itu tatap hidup, menatap langsung hidup.
Baca Juga: Sering Disepelekan, 7 Gejala Kanker Ganas Ini Bisa Menyerang Siapa Saja!
Di atas usia 40 tahun, masuk dalam tahapan perjuangan hidup. Karena harus distimulasi terlebih dahulu beberapa saat untuk bisa hidup.
Walau itu hanya sekedar anekdot, tapi tidak seidkit yang mengakuinya, lo.
Kalau untuk mendapat ereksi ternyata menjadi lebih sulit daripada mengangkat beban puluhan kilogram, seorang pria sebaiknya mulai berpikir, meskipun tak perlu mencemaskannya.
"Sejalan dengan pertambahan usia, pria butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan ereksi dan memerlukan rangsangan baik fisik maupun psikologis lebih banyak untuk mempertahankannya untuk mendapatkan ereksi yang baik dan mempertahannya," ungkap Roger Crenshaw, M.D., seorang psikiater dan spesialis terapi seks asal California, seperti yang ditulis, Kompas.com.
Malah menurut Crenshaw, "Justru orang yang menjadi cemas ketika merasa bahwa ereksinya tak stabil secara psikologis akan menjadi impoten. Itu karena is tidak bisa menerima bahwa jasmaninya bertambah tua."
Menurut teori, tak ada alasan kemampuan seksual seorang pria akan berubah karena pertambahan usia.
Baca Juga: Marak Digunakan Sebagai Pereda Flu, 7 Minyak Esensial Ini Bisa Digunakan Sehari-hari
Tapi teori itu tidak berlaku bagi mereka yang tidak peduli terhadap kejantanannya.
Siapa mereka?
Mereka adalah yang tidak mau, malas, untuk merawat alat vitalnya, juga kemampuan ereksinya.
Bagaimana cara untuk merawat organ intim?
Mudah sekali, dan semua pria bisa melakukannya.
Bahkan mereka yang duduk dikursi roda pun bisa, lo, melakukannya.
Baca Juga: Idap Kanker Usus, Henky Solaiman Tidak Mau Jalani Operasi, Mengapa?
Jadi rawatlah organ intim sebaik-baiknya dan ikutilah beberapa cara cara berikut, seperti dilansir dari Nakita.id, untuk menjaga agar alat vital dapat terus berfungsi dengan baik;
Baca Juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker, Inilah yang Akan Terjadi pada Tubuh Setelah Makan Berlebihan
* Berhenti merokok. Merokok mempercepat pembentukan endapan-endapan dalam arteri jantung, maka tak sulit untuk percaya bahwa proses yang sama dapat terjadi pada pembuluh-pembuluh darah yang memasok darah ke penis.
Sekarang merokok telah dipandang sebagai faktor utama dalam masalah ereksi, dan aksi pertamanya dimulai ketika usia menginjak 40 tahun.
Maka, perokok pria berhentilah sekarang juga!
* Olahraga. Semakin bugar tubuh seseorang, semakin sering ia mampu berhubungan intim, juga semakin baik, kata sebuah studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior.
Baca Juga: Berantas Stunting: Benarkah Anak Stunting Akibat Faktor Keturunan dari Orangtua Bertubuh Pendek?
Dalam studi itu, yang diselenggarakan di University of California, San Diego, 78 pria sehat tetapi tidak aktif mulai berlatih aerobik tiga hingga lima hari dalam seminggu, masing-masing selama satu jam.
Selama penelitian itu, tiap orang menulis buku harian tentang kegiatan seksual mereka.
Hasilnya menunjukkan bahwa kehidupan seks para pelaku aerobik itu sangat meningkat.
Sementara itu, kehidupan seks mereka yang hanya berjalan-jalan santai hanya berubah sedikit.
Tidak peduli jenis aerobik mana yang dipilih, yang penting mengerjakannya, paling tidak tiga kali dalam seminggu dan tiap kali berlangsung selama dua puluh menit.
Berlari, berenang, dan bersepeda merupakan pilihan-pilihan yang baik.
* Kurangi lemak. Dalam hal makanan, yang penting adalah membatasi asupan lemak.
Sekali lagi logika mengatakan bahwa yang baik untuk arteri pemasok darah ke jantung juga akan baik untuk arteri pemasuk darah ke penis.
Para dokter percaya bahwa diet untuk menjadi pria perkasa adalah diet rendah lemak, dengan hanya 20 persen kalori berasal dari lemak.
Apabila Dads makan 2500 kalori per hari, berarti batas asupan lemak Anda adalah sekitar 50 gram.
Untuk mulai dengan arah yang benar, bacalah label makanan yang dibeli, cari produk-produk miskin lemak dan tanpa lemak, hindari gorengan, pindah ke susu skim dan makan cukup buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, ditambah kira-kira 75 gram ikan, daging ayam, atau daging merah tanpa lemak.
Baca Juga: Penyakit Gigi dan Mulut; Leukoplakia Bisa Sebabkan Kanker Mulut, Salah Satu Tandanya Bercak Putih
* Rampingkan pinggang. Kelebihan timbangan dapat menyebabkan panjang penis berkurang.
Penelitian tidak resmi terhadap sejumlah pria kegemukan menunjukkan bahwa sampai batas tertentu, seorang pria yang kegemukan akan mendapatkan kembali dua setengah cm penisnya untuk setiap 17 kilogram berat badan yang disingkirkannya.
Ini insentif yang tidak buruk bagi seseorang yang betel-betel kegemukan.
Akan tetapi yang jelas, mempertahankan berat tubuh yang ideal akan mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan diabetes, karena keduanya dapat merusak kemampuan ereksi.
Baca Juga: Sakit Kanker Usus, Henky Solaiman Pamit dari Sinetron Dunia Terbalik
* Cermati obat yang dikonsumsi. Ratusan obat dapat menyebabkan impotensi sebagai efek samping, termasuk diuretik, penurun darah tinggi lain, beberapa obat antidepresi, dan antipsikotik.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat yang diminum dapat menimbulkan masalah.
Baca Juga: Sakit Kanker Usus, Henky Solaiman Pamit dari Sinetron Dunia Terbalik
* Stop Alkohol. Alkohol adalah depresan yang berfungsi memperlambat refleks, termasuk dalam olah seksual.
Di samping merusak kemampuan seksual secara langsung, alkohol dapat berpengaruh langsung terhadap testis, mengurangi produksi hormon pria testosteron dan mengganggu keseimbangan hormon-hormon dan badan-bahan kimia otak yang diperlukan untuk menghasilkan ereksi, padahal keseimbangan itu rentan sekali.
Batasi diri hanya dua kaleng bir atau segelas anggur sehari, kata Saul Rosenthal, M.D., direktur Sexual Therapy Clinic of San Antonio di San Antonio, Texas, dan pengarang Sex over 40.
Apabila Dads mengalami masalah seksual, berhentilah minum selama tiga bulan untuk mengetahui apakah ini ada gunanya, katanya.
* Hindari Cedera Penis. Cedera penis sering menjadi penyebab impotensi, ungkap Irwin Goldstein, M.D., dosen urologi di Boston University School of Medicine.
"Cedera pada penis bisa menyebabkan pecahnya dinding berserat yang berfungsi menahan tekanan ketika ereksi terjadi. Kerusakan yang terjadi betel-betel seperti yang dialami oleh dinding ban mobil ketika pecah karena menabrak- trotoar dalam kecepatan terlalu tinggi," katanya.
Posisi yang paling memungkinkan peristiwa ini terjadi adalah ketika wanita berada di atas, karena sewaktu-waktu penis dapat terlepas dari vagina.
Hantaman alias trauma pada selangkangan juga dapat merusak penis serta testis. Jadi hati-hati ya.(*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,Nakita.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar