GridHEALTH.id - Berita prihal virus Wuhan alias Corona dari China akhir Januari 2020 ini memang membuat gempar dunia.
Virus Wuhan yang berasal dari China, provinsi Wuhan, ini dikabarkan mematikan dan belum ada obatnya, juga vaksinnya.
Penularannya cepat, tak hanya melalui saluran pernapasan manusia, tapi juga bisa melalui mata.
Karenanya demi keamanan dan keselamatan warganya, banyak negara dan daerah yang melarang warganya berpergian ke China, dan menolak kedatangan turis asal China.
Salahsatunya Korea Utara, salah satu negara Komunis di Dunia.
Sebagai negara tetangga China, Korea Utara mulai Rabu, tanggal 22 Januari 2020, mengutip hipwee.com (26/01/2020) dari VOA, telah menutup perbatasannya untuk kunjungan turis asing, menurut Young Pioneer Tours, perusahaan yang berbasis di China dan menawarkan layanan wisata ke Korea Utara.
Dikutip dari VOA, pihak berwenang Korea Utara mengatakan akan membuka kembali perbatasannya segera setelah mereka menerapkan langkah-langkah pencegahan.
Namun tidak jelas kapan larangan ini akan diberlakukan.
Sebagai negara yang mendapatkan banyak pemasukan dari turis China, kebijakan Korea Utara sangatlah berani.
Demi keamanan negara, ekonomi tidak dianggap terlalu penting.
Padahal turis China adalah yang terbesar ke Korea Utara.
Di musim panas bahkan tercatat 2000 orang per hari.
Berbanding terbalik, Sumatera Barat di Indonesia, jutstru menerima dengan tangan terbuka turis asing asal China.
Bahkan dari berita yang berhasil di himpun, turis yang sudah ada di Sumatera Barat sejak kemarin, berasal dari kota Kunming, yang berada di provinsi Wuhan, China.
Baca Juga: Virus Corona, Gambarnya Indah Tapi Mematikan, Awalnya Menular Hanya di antara Hewan
Padahal kita tahu bersama, virus Corona yang sedang membuat heboh dunia ini berasal dari sana. Karenanya dinamakan virus Wuhan.
Melansir Kompas.com, sebanyak 150 turis dari Kota Kunming, Provinsi Wuhan, China, masuk ke Sumatera Barat (Sumbar) melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Mereka mendarat pada Minggu (26/12020) sekitar pukul 06.24 WIB.
Kedatangan 150 turis asing asal China ini disambut langsung oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di BIM.
"Kami ucapkan selamat datang di Sumatera Barat. Selamat menikmati pesona alam, semoga anda senang dan terhibur selama berada di sini," katanya saat dikonfirmasi KOMPAS.com, Minggu.
Rencananya 150 turis asal Kunming ini akan melawat ke sejumlah destinasi wisata di Sumbar selama lima hari.
Baca Juga: Dua Anak di Bali Diduga Terjangkit Virus Corona, Diberikan Obat Penurun Panas, Memang Ampuh?
Mereka akan mengunjungi daerah Pariaman, Bukittinggi, Tanah Datar, Padang dan Kawasan Mandeh.
"Kehadiran turis ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Sumbar," katanya.
tamu wisatawan asal provinsi Wuhan China yang baru datang kemudian disambut oleh Tarian tradisional yaitu; Pasambahan.
Selanjutnya, rombongan wisatawan China tersebut disambut dengan alunan musik tradisional seperti Talempong.
Sementara itu, para pekerja seni yang menyambut tamu wisatawan tampak menggunakan baju tradisional berwarna merah.
"Jadi sebetulnya kegiatan ini sudah lama sekali dirancang oleh berbagai pihak, termasuk juga beberapa kali Pemerintah Daerah Provinsi ke Tingkok untuk mengajak wisatawan datang ke Sumatera Barat," kata Irwan Prayitno, Minggu (26/1/2020), melansir dari Tribunnews.com.
Baca Juga: Akan Dimakamkan Secara Islam, Jhony Indo Sempat Jalani Operasi Hernia Sebelum Meninggal
Dikatakannya, bahwa perencanaan ini sudah sebetulnya telah relatif cukup lama, dan baru pada saat ini terlaksana acaranya.
"Artinya baru kali ini terjadi, karena perencanaannya baru siap dari travel dan pada kesempatan ini kita masih proses menjual paket-paket yang ada di Sumbar untuk dapat dibeli dan datangi oleh mereka," kata Irwan Prayitno.
Menurutnya, pariwisata sangat penting karena Sumbar karena sumber alamnya terbatas dan diharapkan dengan ini dapat mendatangkan uang.
Baca Juga: Sebelum Berhubungan Badan, Ketahui Durasi Sperma Bertahan di Dalam Organ Intim Wanita
"Yang paling banyak menguntungkan yaitu melalui pariwisata. Dimanapun pariwisata Kota atau Kabupatennya tinggi, itu angka kemiskinannya berkurang," ujar Irwan Prayitno.
Disebutkannya, bahwa pemerintah daerah akan terus memperbanyak wisatawan berkunjung ke Sumatera Barat atau Sumbar.
Tak Ada Alasan Menolak
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Alwis menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi pemerintah daerah setempat untuk melarang orang datang dan masuk ke Sumbar.
Pantauan TribunPadang.com di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) terlihat penari yang siap hendak menyambut tamu wisatawan.
"Kami juga tidak punya alasan untuk tidak menerima sepanjang apa yang diisukan itu tidak dibawa kesini," kata Alwis, Minggu (26/1/2020).
Alwis juga menjelaskan bahwa masyarakat sudah mendengar atau dari pemberitaan atau dari pesan-pesan, yang disampaikan bahwasanya kini lagi heboh tentang Virus Corona.
"Virus yang berasal dari negeri yang kebetulan pada hari ini akan beekunjung ke Sumatera Barat," kata Alwis.
Baca Juga: Ingin Anak Cerdas Sebelum Usia 5 Tahun? Coba Tips Jitu dari Dr Reisa Brotoasmoro
Alwis menyebutkan bahwa sumber dari virus tersebut berasal dari China, dan China itu terdiri dari beberapa Provinsi.
"Dan tamu yang akan datang ini berasal dari Kota Kunming Provinsi Yunnan. Namun, Pemerintahan Provinsi Sumbar juga punya kepentingan terhadap pariwisata yakni untuk meningkatkan pendapatan daerah lewat kunjungan wisata," ujar Alwis.
Baca Juga: Nekat Telan Ikan Lele Perunggu, Pria Ini Selamat Setelah Jalani Prosedur Bronkoskopi
Alwis menyatakan bahwa kunjungan ini sudah ada SOP, dan sebelum keberangkatan para wisatawan sudah di scan melalui thermo scanner.
"Thermo Scanner adalah alat yang dapat mendeteksi kesehatan, sehingga diketahui wisatawan itu jika mengidap virus atau penyakit sejak keberangkatannya," sebut Alwis.
Disebutkannya bahwa pesawatnya juga akan dilakukan pendeteksian, dan setelah sampai di Sumatera Barat juga melakukan SOP.
Baca Juga: Aktor Johny Indo Meninggal Dunia, Ini Penyebab Penyakit Hernia
Menurut Alwis, hal itu sudah menjadi acuan dalam kunjungan wisatawan yang akan ke Sumbar.
"Jaminan itu akan diberikan oleh petugas kesehatan kita, ahlinya yang bisa mendeteksi seseorang itu terjangkit virus," ujar Alwis.
Alwis menambahkan fungsi SOP itu apabila ada yang terjangkit agar tidak menyebar, segera diantisipasi.(*)
Baca Juga: Hanya di Indonesia, Gigitan Capung di Pusar Anak Dipercaya Bisa Hentikan Ngompol, Ini Faktanya
Source | : | Kompas.com,hipwee,tribunews,VOA,Tribunpadang.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar