Sebaliknya, jika jantung berdenyut terlalu cepat dalam jangka waktu yang lama, maka dapat menimbulkan gejala berdebar, sesak napas maupun nyeri dada.
Baca Juga: Jumlah Korban Virus Corona Terus Bertambah, Tapi Ratusan Pasien Juga Berhasil Sembuh
Dalam jangka panjang akan mengakibatkan gagal jantung kongestif menetap yang tentunya akan sangat merugikan kesehatan pasien. Gagal jantung kongestif adalah kondisi di mana jantung tidak memompa darah yang cukup ke organ tubuh dan jaringan lain.
Normalnya, jantung berdenyut sebanyak 50-90 kali per menit. Saat denyut jantung berdenyut cepat dia akan berdetak hingga 200 kali per menit.
Sementara itu, denyut jantung melambat ketika denyut irama jantung terhitung 40 kali per menit.
Baca Juga: Fakta, Orang Amerika Ternyata Lebih Takut Virus Influenza Daripada Virus Corona
“Aritmia disebabkan oleh gangguan impuls jantung maupun gangguan penghantaran listrik jantung. Hal ini dapat terjadi bila sel saraf khusus yang bertugas menghasilkan dan menghantarkan listrik tidak bekerja dengan baik. Aritmia ini juga dapat terjadi bila bagian lain dari jantung menghasilkan sinyal listrik yang abnormal.
Source | : | Kompas Health,awalbros.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar