GridHEALTH.id - Dulu kita beranggapan, stroke hanya menyerang lansia. Tetapi ternyata generasi milenial juga rentan terkena stroke.
Hal ini disebabkan ada berbagai faktor risiko stroke yang lekat dengan pola hidup masa kini. Mulai dari makanan tidak sehat, kurang gerak, merokok, hingga nyaris tidak pernah melakukan medical check up.
Stroke terjadi karena adanya penurunan asupan atau supply darah ke otak. Stroke isemik biasanya menjadi penyebab yang sering terjadi, yaitu karena adanya pembekuan darah di dalam jantung atau pembuluh darah.
Penyebab lainnya adalah pembedahan pembuluh darah di leher, di mana pembekuan diakibatkan oleh robekan kecil pada pembuluh darah besar dan darah dikirim ke otak.
Asal tahu saja, pada pertengahan tahun 1990 hingga awal 2000, penelitian yang dipublikasikan di Journal of Neurology menunjukkan adanya peningkatan stroke sekitar 54% terhadap orang dewasa yang berusia 20 hingga 45 tahun.
Bahkan serangan otak tiga kali lipat terjadi pada perempuan berusia 35 hingga 54 tahun. Sehingga mitos hanya untuk orang berusia tua kini terbantahkan.
Baca Juga: Riset di Harvard : Virus Corona Seharusnya Sudah Masuk Indonesia!
Lalu bagaimana stroke bisa terjadi pada usia muda? Menurut S. Ausim Azizi, MD, pimpinanan jurusan neurologi di Temple University Medical School di Philadelphia, “Dibandingkan stroke pada usia lanjut, stroke di usia muda adalah penyakit yang berbeda.”
Infeksi, trauma gangguan jantung, dehidrasi, sickle cell disease bisa menjadi penyebab paling umum stroke pada usia muda.
Baca Juga: 8 Keunggulan Air Mawar, Selalu Sediakan di Rumah Untuk Manfaat Ini
Migrain, pil KB, kehamilan, dan merokok juga diidentifikasi sebagai penyebab stroke usia muda.
Menurut seorang peneliti asal Prancis, Jacques Duvernoy, perubahan hormon yang terjadi pada usia muda, terutama hormon yang membuat seseorang tinggi, dapat meningkatkan risiko dua hingga lima kali.
The Collaborative Group for the Study of Stroke in Young Women mengemukakan fakta pil KB meningkatkan risiko jika diminum oleh perempuan yang memiliki darah tinggi atau migrain, apalagi jika perempuan tersebut perokok berat.
Ini karena pil kontrasepsi mengubah agregasi platelet, sehingga meningkatkan aktivitas antitrombin III, yang mengakibatkan pembekuan darah pada tingkat tertentu.
Kehamilan juga mampu meningkatkan sekitar 13 kali risiko terjadinya stroke iskemik pada perempuan.
Gangguan kardiogenik juga bisa menjadi pemicu. Yang termasuk dalam kardiogenik adalah sakit jantung, kelainan katup jantung, dan patent foramen ovale,yakni terjadi lubang pada jantung di sisi kanan dan kiri.
Baca Juga: RIP, Dokter 'Whistleblower' Kasus Virus Corona Pertama Kali Akhirnya Ikut Jadi Korban
Bahkan obesitas dan kecanduan alkohol dapat menyebabkan masalah pada jantung sehingga menambah risiko terkena stroke. Narkoba tipe amphetamine, termasuk kokain, meth, marijuana penambah deretan penyebab stroke di usia muda.
Untuk mencegah stroke datang lebih dini, ada kebiasaan sehat yang dilakukan untuk menghindari stroke di usia muda. Lakukan mulai dari sekarang;
1. Banyak bergerak dan olahraga
Jika hal ini dilakukan, tingkat kolesterol dan tekanan darah akan menurun. Diketahui, kolesterol dan tekanan darah yang tinggi bisa dengan mudah memicu penyakit stroke.
Lakukan gerak aktif dengan banyak berjalan kaki, mengerjakan sendiri pekerjaan rumah, bersepeda, dan juga naik turun tangga.
Baca Juga: 8 Ramuan Alami Ini Mampu Legakan Radang Tenggorokan di Musim Hujan
2. Jaga berat badan
Salah satu faktor penyebab stroke itu adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Untuk mencegahnya terjadi, jaga berat badan yang ideal.
Bila berat badan berlebih, disarankan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan pola makan sehat demi mencapai berat badan ideal. Padukan dengan rajin bergerak dan berolahraga.
3. Tidak merokok
Riset membuktikan, perokok dua kali lipat lebih berisiko terkena stroke. Ini karena kandungan nikotin dalam rokok yang berbahaya bagi jantung.
Merokok juga bisa membuat darah lebih kental sehingga menyebabkan penimbunan plak di dalam pembuluh darah. Akhirnya aliran darah dan oksigen ke otak terhambat, dan berujung stroke.
Segera hentikan kebiasaan merokok. Bila dirasa sulit, segera minta bantuan ahli untuk mendapatkan pendampingan medis di klinik berhenti merokok.
Baca Juga: Fakta Tentang Obat Diet, Bikin Kekurangan Gizi Hingga Menguras Kantong
4. Banyak makan sayur
Kegemaran makan sayur ternyata bisa mengurangi risiko terhadap berbagai macam penyakit penyebab stroke diabetes, obesitas, kolesterol, hingga hipertensi.
Sambil menambah asupan sayuran, kurangi makan makanan yang tinggi lemak, kolesterol, dan garam.
5. Rutin mengontrol tekanan darah
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat meningkatkan risiko stroke. Untuk mengatasinya kurangi asupan garam terutama dari jajanan gurih, lemak, dan rutin kontrol tekanan darah ke dokter.
Baca Juga: Kaki Melepuh Jangan Dikopek, Ini Cara Mudah Mengatasi yang Aman
Barengi dengan rutin melakukan medical check up, agar kondisi tubuh bisa diketahui secara jelas. Sedikitnya satu tahun sekali.(*)
#berantasstunting
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,alodokter.com,Medical News Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar