GridHEALTH.id - Virus corona kini telah menjadi wabah dunia.
Karenanya perhatian publik di seluruh dunia, tertuju pada wabah yang berasal dari China.
Termasuk Indonesia, yang hingga saat ini belum ada data korban yang terinfeksi virus corona ini.
Baca Juga: Kanker Paru Disebabkan Virus? Ikuti Tips dari Indro Warkop dan Melly Goeslaw untuk Menangkalnya
Sampai-sampai badan kesehatan dunia (WHO) bingung akan hal ini.
Padahal riset di Harvard University tengah jadi perbincangan, yang menyatakan jika seharusnya virus corona Wuhan 2019-nCoV sudah masuk Indonesia.
Tapi fakatnya belum ada data seorangpun positif terinfeksi virus corona di Indonesia.
Padahal Singapura saja, tetangga terdekat, malah meningkatkan statusnya menjadi oranye setelah 7 orang confirm positif virus corona.
Baca Juga: Anti Mainstream, Ibu Muda Usia 19 Tahun Melahirkan di Hingar Bingar Kelab Malam
Sementara hingga Senin (10/02/2020), total jumlah korban wabah epidemik virus corona telah mencapai 908 orang tewas, dan lebih dari 40 ribu di seluruh dunia terjangkiti, terutama China.
Data satu hari kemudian, Selasa (11/02/2020), sudah ada 43.103 kasus virus corona, semenntara korban yang meninggal lebih dari 1.000 orang. Peningkatannya sangat drastis.
Sampai-sampai ada satu penyakit mengerikan dan disebut jauh lebih mematikan dari virus corona terabaikan.
Baca Juga: 4 Tanda Bayi Cerdas, Penelitian di Inggris Sebutkan Kepala Besar Indikasi Cerdas
Baca Juga: MSG Aman Dikonsumsi tak Terkecuali oleh Anak, Asal Dosis Pemberiannya Tepat Sesuai Berat Badan
Seperti dikutip dari The Guardian, pada Selasa (11/2/2020), virus mematikan itu muncul di Nigeria Afrika.
Saat ini penyakit itu masih dianggap misterius dan belum diketahui asal usulnya.
Kemunculan penyakit itu adalah di wilayah Negara Bagian Bunue, dan hingga kini korban yang terkena penyakit ini dalam jumlah yang mengkhawatirkan.
Menurut beberapa sumber, korban sudah ada 15 orang meninggal dunia akibat penyakit misterius ini.
Sementara itu, 100 orang juga dilaporkan terinfeksi dengan penyakit ini.
Konon katanya penyakit ini memiliki mobilitas yang lebih mematikan dari pada virus corona dilihat dari bagaimana penyakit ini membunuh penderitanya.
Virus ini hanya butuh waktu setidaknya kurang dari 48 jam, atau dua hari setelah terinfeksi untuk membunuh penderitanya.
Hal itu diungkapkan oleh perwakilan dari distrik di Negara Bagian Benue.
Dibandingkan dengan virus corona, penyakit itu butuh waktu selama 14 hari pada masa inkubasi.
Jadi setidaknya diperlukan waktu lebih dari dua minggu sejak seseorang tersebut dinyatakan terkena virus corona.
Baca Juga: 5 Manfaat Cokelat bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Janin yang Dikandungnya
Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengontrol Kolesterol Agar Tak Berlebih di Dalam Tubuh
Menurut menteri kesehatan Nigeria Osague Enharie, penyakit itu bukanlah Ebola atau Lassa yang memang terkenal menyebar di Afrika.
Namun, penyakit ini juga bukan diidentifikasi sebagai virus corona karena gejala yang muncul berbeda.
Gejala yang ditunjukkan penyakit ini adalah muntah, radang dan diare.
Berbeda dengan virus corona yang ditandai dengan demam dan flu sebelum akhirnya dinyatakan terinfeksi virus corona.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengontrol Kolesterol Agar Tak Berlebih di Dalam Tubuh
Osague mengumumkan pada Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) tentang situasi penyakit ini.
Operasi tanggap darurat telah dilaksanakan di daerah yang terkena penyakit tersebut.
Namun, penyakit ini juga belum diketahui asal muasalnya dari mana.
Hanya saja ada dugaan bahwa penyebab utama penyakit ini adalah berasal dari bahan kimia, namun sampai saat ini masih menyisakan misteri.
Baca Juga: Tiga Remaja Ini Lakukan Permainan Berbahaya yang Bisa Sebabkan Cedera, Orangtua Harus Lebih Tegas
Baca Juga: Tes Pegangan Tangan Sederhana Dapat Tunjukkan Risiko Demensia
Sayangnya penyakit misterius ini sedikit terendus karena kalah heboh dari virus corona yang sudah menjadi pandemi internasional.
Pemerintah setempat kini melakukan antisipasi dengan memberi tahu warga Nigeria siapa saja yang menemukan gejala seperti penyakit ini diminta segera melapor.(*)
#berantasstunting
Source | : | The Guardian,intisari,World of Buzz,The Age,Sydney Morning Herald,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar